Diskop UKM Aceh Dinilai Belum Maksimal Kembangkan UMKM
Font: Ukuran: - +
Reporter : Ratnalia
Jabal Ali Husin Sab Analisis Politik dan Kebijakan Publik dari Saman Strategic Indonesia. Foto: doc pribadi
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dinas Koperasi dan UKM (Diskop UKM) Aceh dinilai belum maksimal dalam upaya mengembangkan perekonomian di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Hal ini diungkapkan oleh Jabal Ali Husin Sab, Analisis Politik dan Kebijakan Publik dari Saman Strategic Indonesia.
Menurut Jabal, Diskop UKM Aceh perlu menjadikan UMKM sebagai pelaku industri pengolahan berbagai komoditas mentah yang memiliki nilai tambah secara ekonomi.
"Ini perlu dilakukan untuk menciptakan sektor usaha baru di bidang industri pengolahan, membuka lapangan kerja, dan meningkatkan perputaran uang serta ekonomi di Aceh," ujarnya di laman facebook pribadi, (06/06/2024).
Selama ini, Aceh hanya menghasilkan komoditas bahan mentah yang dijual sebelum diolah. Diskop UKM Aceh dinilai hanya melakukan pembinaan dan pendampingan secara minor, tanpa visi untuk menciptakan industri kecil dan menengah di sektor baru, khususnya industri pengolahan.
"Upaya Diskop UKM Aceh masih minim dalam melakukan terobosan dan inovasi untuk melahirkan usahawan dan pelaku UMKM yang berinisiatif membangun industri pengolahan, terutama untuk komoditas pertanian, perikanan, dan perkebunan," tutur Jabal.
Dalam beberapa tahun terakhir, peran Diskop UKM Aceh selaku dinas terkait dinilai kurang maksimal. Capaian signifikan dalam memajukan UMKM pun belum membuahkan hasil yang menjanjikan.
"Dari sekian banyak binaan dinas, berapa banyak produk lokal yang established dan siap bersaing di pasar nasional? Seberapa besar peran dinas membantu UMKM binaan naik kelas? Kalaupun ada yang berhasil, itu lebih karena usaha dari pelaku UMKM sendiri, bukan kerja dinas terkait," kritik Jabal.
Ia berharap, ke depannya, Diskop UKM Aceh dapat lebih maksimal dalam mengembangkan UMKM, terutama dalam menciptakan industri pengolahan berbagai komoditas mentah yang bernilai tambah secara ekonomi. Dengan demikian, diharapkan dapat tercipta lapangan kerja baru dan peningkatan pertumbuhan ekonomi di Aceh.