Direktur PAKAR: Beda Pernyataan Regional CEO BSI Aceh dan Menteri BUMN Tunjukkan Hal yang Tidak Sinkron
Font: Ukuran: - +
Reporter : Sammy Khalifa
Direktur Pakar Aceh Muhammad Khaidir. Foto: Fauzul Husni
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Direktur Pusat Analisis Kajian dan Advokasi Rakyat (PAKAR), Muhammad Khaidir mengatakan perbedaan pendapat antara Regional CEO Bank Syariah Indonesia (BSI) Wisnu Sunandar dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkait apa yang sebenarnya sedang terjadi pada sistem BSI menunjukkan adanya hal yang tidak sinkron.
Khaidir mempertanyakan pernyataan terkait hal yang dialami BSI yang disampaikan ke publik apakah tidak satu pintu sehingga mendapatkan kepastian kondisi sistem BSI yang padam total seluruh Indonesia.
"Ini menunjukkan SOP di internal BSI antara menteri dan struktur BSI dalam memberikan keterangan masih belum terbentuk. Harusnya satu pesan sehingga nasabah tidak dibuat bingung harus mempercayai dan memegang pernyataan siapa," ujar Khaidir kepada DIALEKSIS.COM, Rabu (10/5/2023).
Karena itu, Khaidir menuntut Regional CEO BSI Aceh harus meminta maaf kepada nasabah Aceh atas penyampaian informasi yang tidak selaras dengan pernyataan Menteri BUMN itu.
Sebelumnya, Regional CEO BSI Aceh, Wisnu Sunandar mengatakan BSI sedang melakukan maintenance di hari kerja dan memakan waktu yang lama dan berjanji akan kembali ke kondisi normal secepatnya.
Sementara Menteri BUMN mengakui adanya serangan siber terhadap sistem PT BSI. Serangan itu yang membuat layanan bank syariah berpelat merah tersebut eror.
"Ada serangan, saya bukan ahlinya, tapi disebutin three point apalah itu, sehingga mereka (BSI) down hampir satu hari kalau tidak salah," ujar Erick Thohir, dilansir Kompas.com di sela-sela KTT ASEAN di Manggarai Barat, Labuan Bajo, Rabu (10/5/2023). [sam]