kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / WHO Buka Lagi Kemungkinan Corona Bocor Dari Lab Wuhan

WHO Buka Lagi Kemungkinan Corona Bocor Dari Lab Wuhan

Sabtu, 14 Agustus 2021 10:30 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Jakarta Peneliti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membuka kembali kemungkinan bahwasanya virus Covid-19 menulari dunia melalui sebuah skenario kebocoran laboratorium di Wuhan, China.

Mengutip Al Jazeera, Jumat (13/8/2021), kemungkinan ini dibuka oleh peneliti WHO Peter Ben Embarek dalam sebuah film dokumenter yang ditayangkan kanal televisi Denmark, TV2. Ia menyebut kemungkinan itu sesuai dengan beberapa hipotesis yang mereka percayai mengenai penularan virus.

"Seorang karyawan laboratorium terinfeksi saat bekerja di gua kelelawar yang mengumpulkan sampel. Skenario seperti itu, meskipun merupakan kebocoran laboratorium, juga sesuai dengan hipotesis pertama kami tentang penularan langsung virus dari kelelawar ke manusia. Ini adalah hipotesis yang kami anggap mungkin," katanya.

Embarek menambahkan bahwa sulit bagi WHO untuk mendalami dugaan ini dengan China. Pasalnya Beijing selalu menyangkal tuduhan tersebut dengan mengatakan prediksi itu merupakan hal yang dipolitisir.

Bulan lalu Sekjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa investigasi pertama yang dilakukan lembaga itu pada Februari lalu memiliki banyak kekurangan data mengenai pasien Covid-19 dan pihak China belum memberikan data itu selama penyelidikan

"China tidak membagikan data ini dengan tim WHO selama penyelidikan pertama," sebutnya dalam konferensi pers WHO.

Lebih lanjut, pihaknya juga menyatakan bahwa ia juga meminta informasi yang jelas tentang laboratorium di Wuhan dan ia menegaskan bahwa kecelakaan bisa saja terjadi.

Klaim mengenai bocornya virus corona dari lab Wuhan kembali viral akhir-akhir ini. Hal ini berdasarkan sebuah laporan intelijen Amerika Serikat (AS) pada 2020 lalu yang berkesimpulan bahwa dugaan mengenai bocornya virus itu dari laboratorium virologi China adalah hal yang masuk akal dan perlu diinvestigasi lebih lanjut.

Laporan ini diteruskan oleh Presiden petahana AS Joe Biden yang memerintahkan Badan Intelijen AS atau DNI untuk mengadakan investigasi dari dua skenario yang digambarkan badan intelijen itu. Dua skenario yang dimaksud adalah bahwa virus tersebut dihasilkan dari kecelakaan laboratorium atau muncul dari kontak manusia dengan hewan yang terinfeksi.[CNBC Indonesia]

Keyword:


Editor :
M. Agam Khalilullah

riset-JSI
Komentar Anda