Presiden AS Nyatakan Sikap Ganti Rezim Kepemimpinan Vladimir Putin
Font: Ukuran: - +
Kolase foto Biden dan Putin /Instagram/joebiden/leadervladimirputin/
DIALEKSIS.COM | Dunia - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyatakan harus ada penggantian rezim kekuasaan di Rusia untuk menggeser dominasi Vladimir Putin. Dia menyatakan Putin seharusnya tak lagi lama menjadi pemimpin negara itu.
Hal tersebut disampaikan Biden dalam pidatonya di Warsawa, Polandia, Sabtu (26/3) sepert dikutip dari CNN. "Demi Tuhan, pria ini tak bisa lagi dibiarkan berkuasa," ujar Biden.
Itu adalah pernyataan terkeras Biden dalam menyerukan perubahan rezim di Rusia. Dan, itu mencerminkan pendekatan AS terhadap Moskow. Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken pada awal bulan ini juga mengisyaratkan dorongan negaranya agar rakyat Rusia bisa memutuskan siapa yang memimpin mereka.
Sebagai informasi, Rusia yang dipimpin Putin dalam sebulan terakhir menjadi sorotan dunia terkait langkahnya menginvasi Ukraina--negara pecahan Soviet yang menjadi tetangganya.
Saat membuka pidatonya di Warsawa, Biden menyampaikan pesan ke warga Ukraina.
"Sekarang dalam perjuangan abadi untuk demokrasi dan kebebasan, Ukraina dan rakyatnya ada di garis depan, berjuang untuk menyelamatkan bangsa mereka, dan perlawanan berani mereka adalah bagian dari perjuangan yang lebih besar untuk prinsip-prinsip demokrasi penting yang menyatukan semua orang bebas, " ujar Biden.
"Pesan saya kepada rakyat Ukraina adalah pesan yang saya sampaikan hari ini kepada menteri luar negeri dan menteri pertahanan Ukraina, yang saya yakini ada di sini malam ini: Kami mendukung Anda. Titik," katanya.
Selain itu, Biden juga menyampaikan pesan secara lugas kepada rakyat Rusia, "Kalian bukan musuh kami."
"Saya selalu bicara langsung dan jujur kepada Anda, rakyat Rusia, izinkan saya mengatakan ini jika Anda semua mendengar: Anda rakyat Rusia bukanlah musuh kami. Saya menolak untuk percaya bahwa anda membiarkan pembunuhan anak-anak tak berdosa dan para lansia atau anda menerima rumah-rumah sakit, sekolah, poli kebidanan--demi tuhan--dihancurkan oleh misil dan bomb," tutur Biden.
Biden mengatakan perintah Putin atas Ukraina bukanlah sebuah tindakan yang mencerminkan sebuah bangsa yang besar.
"Iini bukanlah Anda sekarang. Ini bukan masa depan yang patut bagi keluarga dan anak-anak Anda. Saya mengatakan kebenaran pada anda," ujar Biden.
Di satu sisi, Kremlin, merespons pidato Biden dengan negatif. "[Perubahan kepemimpinan] Ini bukanlah diputuskan oleh Tuan Biden," ujar Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov.
"Ini haruslah hanya menjadi sebuah pilihan bagi rakyat Federasi Rusia," imbuhnya [cnnindonesia.com].