Beranda / Berita / Dunia / Nasrallah Dikabarkan Selamat dari Serangan Udara Israel di Beirut

Nasrallah Dikabarkan Selamat dari Serangan Udara Israel di Beirut

Sabtu, 28 September 2024 10:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah. Foto: Antara/REUTERS/Khalil Hassan/am.


DIALEKSIS.COM | Beirut - Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, dikabarkan masih hidup usai serangan udara besar-besaran yang menargetkan markas kelompok itu. Informasi ini disampaikan oleh Reuters yang mengutip sumber dekat gerakan tersebut. Israel mengonfirmasi telah membombardir kompleks bawah tanah milik Hizbullah di wilayah Dahiyeh, pinggiran selatan Beirut.

Juru Bicara Militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, menyatakan serangan tersebut menargetkan markas utama Hizbullah yang berada di bawah area sipil. Kompleks tersebut dianggap sebagai pusat komando strategis kelompok Syiah itu.

Axios, dalam laporannya pada Jumat (27/9/2024), mengutip sumber dari Israel yang menyebutkan bahwa Nasrallah menjadi target serangan itu. Militer Israel saat ini tengah memeriksa apakah Nasrallah terkena dampaknya, meskipun belum ada konfirmasi resmi terkait hal tersebut.

Beberapa media Israel bahkan berspekulasi bahwa Nasrallah mungkin tewas dalam serangan itu, namun laporan lain, seperti yang dilaporkan kantor berita Iran Tasnim, menyebut Nasrallah selamat. Tasnim juga melaporkan enam bangunan hancur akibat pengeboman itu.

Di sisi lain, media Lebanon, Al Manar, mengungkapkan bahwa serangan di Dahiyeh tersebut menewaskan sedikitnya enam orang dan melukai 76 lainnya. Namun, mereka tidak menyebutkan Nasrallah dalam laporannya.

Serangan udara Israel ke wilayah selatan Beirut telah dilakukan sebanyak empat kali dalam seminggu terakhir. Di antara korban tewas adalah tiga komandan senior Hizbullah, yakni Ibrahim Aqil, Ahmed Wahbi, dan Ibrahim Qubaisi. Pengeboman ini merupakan bagian dari kampanye militer Israel yang menyasar posisi Hizbullah di berbagai lokasi di Lebanon.

Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan bahwa sedikitnya 1.300 orang tewas akibat serangan Israel. Lebih dari 100.000 warga sipil telah dievakuasi dari wilayah perbatasan Israel-Lebanon sejak konflik antara Hizbullah dan Israel kembali memanas setelah pecahnya perang Israel-Hamas setahun lalu.

Hizbullah, kelompok bersenjata yang berbasis di Lebanon, terus mendukung perjuangan Palestina dengan meluncurkan serangan rudal sporadis ke instalasi militer Israel. Sejak Israel memulai kampanye militer terhadap Hamas di Gaza, otoritas kesehatan Palestina mencatat lebih dari 41.000 orang tewas, termasuk hampir 16.500 anak-anak. Israel juga meningkatkan serangannya terhadap Hizbullah, termasuk operasi sabotase yang melumpuhkan sistem komunikasi kelompok tersebut dan melancarkan serangan udara masif di Lebanon selatan.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda