Beranda / Berita / Dunia / Gegara Cuitan di Twitter, Aktivis Saudi Dijatuhi Hukuman 34 Tahun Penjara

Gegara Cuitan di Twitter, Aktivis Saudi Dijatuhi Hukuman 34 Tahun Penjara

Minggu, 21 Agustus 2022 22:40 WIB

Font: Ukuran: - +

Salma al-Shehab dijatuhi hukuman 34 tahun. [Foto: Sky News]


DIALEKSIS.COM | Dunia - Juru kampanye hak-hak perempuan Saudi Salma al-Shehab dijatuhi hukuman 34 tahun penjara pada hari Senin karena aktivitasnya di Twitter, menurut dokumen pengadilan.

Al-Shehab (33) juga dilarang bepergian ke luar Arab Saudi selama 34 tahun lagi.

Mahasiswa PhD di Universitas Leeds di Inggris itu telah ditangkap pada Januari 2021 dan menjadi sasaran sesi interogasi selama 265 hari sebelum dibawa ke Pengadilan Kriminal Khusus, menurut organisasi hak asasi manusia independen ALQST.

Melansir CNN, Minggu (21/8/2022), Al-Shehab awalnya dijatuhi hukuman enam tahun akhir tahun lalu, kemudian meningkat menjadi 34 tahun setelah al-Shehab mengajukan banding.

"Tuduhan yang diajukan oleh Penuntut Umum termasuk memberikan bantuan kepada mereka yang berusaha mengganggu ketertiban umum dan merusak keamanan masyarakat umum dan stabilitas negara, dan menerbitkan rumor palsu dan tendensius di Twitter," kata ALQST.

Al Shehab mengatakan kepada pengadilan bahwa tanpa peringatan sebelumnya, dia didorong ke dalam penyelidikan selama berbulan-bulan, di mana dia ditahan di sel isolasi.

Ibu dua anak itu juga meminta pengadilan untuk mempertimbangkan kebutuhan untuk merawat anak-anaknya dan ibunya yang sakit.

Kepala Pemantauan dan Komunikasi ALQST Lina Al-Hathloul mengatakan kepada CNN bahwa al-Shehab telah ditangkap karena mendukung saudara perempuannya Loujain al-Hathloul, seorang aktivis terkemuka yang menghabiskan lebih dari 1.000 hari di penjara setelah penyisiran Mei 2018 yang menargetkan orang-orang terkenal. 

Lina Al-Hathloul mengatakan dalam pernyataan ALQST bahwa hukuman al-Shehab "mengolok-olok klaim otoritas Saudi tentang reformasi bagi perempuan dan sistem hukum," menambahkan bahwa itu "menunjukkan bahwa mereka tetap bersikeras menghukum keras siapa pun yang mengungkapkan pendapat mereka secara bebas."

Mereka mendesak agar pemerintah Saudi membebaskan al-Shehab dan menuntut agar kerajaan melindungi kebebasan berbicara.

Akun Twitter Al-Shehab tetap online dengan tweet yang disematkan yang berbunyi: "Kebebasan untuk tahanan hati nurani dan semua yang tertindas di dunia." [CNN]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda