kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Akademisi: Perlakukan Rohingya Seperti Palestina

Akademisi: Perlakukan Rohingya Seperti Palestina

Selasa, 02 Januari 2024 23:50 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora

Dosen IAIN lhokseumawe Baiquni Hasbi, MA PhD. [Foto: for Dialeksis]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dosen IAIN Lhokseumawe Baiquni Hasbi, MA PhD mengatakan, tidak ada satu bangsa pun atau etnis yang mampu menyelesaikan krisis Rohingya saat ini secara sendirian. Maka, kata dia, framing Rohingya hanya dalam konteks Aceh akan tidak efektif bahkan memperburuk suasana dan persepsi Aceh terhadap Rohingya.

"Masalah Rohingya adalah isu kemanusiaan yang melibatkan komunitas internasional, sama seperti krisis kemanusiaan di Palestina, Congo, Uyghur dan Sudan. Jika dunia mengecam genosida di Palestina, mengapa solidaritas serupa tidak ditunjukkan terhadap Rohingya," kata Baiquni kepada Dialeksis.com, Selasa (2/1/2024).

Menurut Baiquni, jika dibandingkan dengan Palestina, Congo, dan Uyghur, Rohingya adalah kelompok etnis yang paling malang saat ini. Dalam konteks regional, jika Malaysia dan Indonesia bersatu dalam mendukung Palestina bahkan berhasil melakukan intervensi yang cukup efektif, mengapa tidak melakukan hal serupa untuk Rohingya?

"Para ahli dan organisasi internasional, termasuk PBB dan Amerika Serikat, menyatakan bahwa Pemerintahan militer Myanmar telah melakukan genosida tersembunyi terhadap etnis Rohingya sejak 2017. Meskipun demikian, respons internasional masih minim," ungkapnya.

Parahnya lagi, kata dia, disinformasi melalui media sosial semakin merugikan Rohingya. Oleh karena itu, perlu bagi semua pihak mengangkat isu Rohingya sebagai agenda bersama, bukan hanya di tingkat Aceh dan Indonesia, tetapi juga tingkat internasional.

"Jika kita mendukung Palestina atas dasar kemanusiaan, kita juga seharusnya mendukung Rohingya dengan dasar yang sama. Bukan hanya ungkapan simpati, tetapi tindakan nyata, seperti peningkatan kesadaran, sumbangan ke lembaga-lembaga yang kredibel, atau advokasi untuk intervensi pemerintah," terangnya.

Ia mempertanyakan, jika Indonesia dapat memberikan bantuan finansial kepada Palestina, mengapa sekarang orang-orang tidak dapat memberikan perlakuan yang setara kepada rakyat negara tetangga yang menderita. 

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda