kip lhok
Beranda / Berita / Aplikasi Desa Wisata Sedang Digagas Kemendes RI

Aplikasi Desa Wisata Sedang Digagas Kemendes RI

Minggu, 07 November 2021 09:00 WIB

Font: Ukuran: - +


[Foto: Humas Kemendes PDTT]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menyiapkan aplikasi desa wisata untuk memudahkan promosi maupun layanan bagi calon pelancong.

"Saat ini kami mematangkan pengembangan aplikasi desa wisata untuk memudahkan promosi maupun layanan jasa bagi para calon wisatawan," ujar Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar saat melakukan kunjungan kerja di Desa Wisata Kaki Langit Mangunan, Kapanewon Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat 5 November 2021 lalu.

Berdasarkan dari siaran pers Kemendes PDTT di Jakarta, Sabtu 6 November 2021 kemarin, dia mengatakan aplikasi tersebut akan memuat informasi tentang desa-desa wisata di Indonesia. Aplikasi ini memberikan informasi singkat profil desa wisata dan sarana penunjang yang ada seperti fasilitas penginapan, kuliner unggulan, hingga potensi wisata budaya.

Aplikasi desa wisata ini juga bisa menjadi media transaksi produk desa wisata, baik berupa jasa ataupun barang. Karena itu, kata Halim Iskandar, desa-desa wisata hendaknya mempersiapkan diri untuk mengisi media promosi ini dengan baik dan semenarik mungkin.

"Dengan demikian, melalui aplikasi desa wisata tersebut akan mudah bagi calon pengunjung dalam memilih tujuan liburannya," tutur dia.

Gus Halim, panggilan akrab Abdul Halim Iskandar, mengajak para pemangku kepentingan untuk bekerja keras mengembangkan desa wisata. Menurut dia, semakin tinggi kunjungan wisatawan ke desa wisata maka semakin besar manfaat yang akan dirasakan oleh warga desa.

"Jika banyak wisatawan berkunjung ke desa wisata maka potensi produk-produk unggulan desa diserap pasar bakal kian besar sehingga akan terjadi pertumbuhan ekonomi di desa, dan kesejahteraan warga desa akan terwujud," ujarnya.

Kemendes PDTT menilai desa wisata sangat potensial menjadi pengungkit perekonomian warga yang terpukul akibat pandemi COVID-19. Gus Halim mengatakan Kemendes PDTT terus meningkatkan bantuan bagi pengembangan desa di Tanah Air.

Di tahun 2021 ini, Kemendes PDTT telah memberikan bantuan pengembangangan objek wisata dan amenitas wisata di 156 desa di 94 kabupaten di 28 provinsi.

Khusus di Daerah Istimewa Yogyakarta, bantuan telah diberikan kepada 13 desa di 4 kabupaten, yaitu Kabupaten Bantul, Gunung Kidul, Kulon Progo, dan Sleman.

Sedangkan di Bantul ada beberapa bantuan untuk pengembangan desa wisata, yakni pembangunan homestay di Desa Bawuran dan Timbulharjo, pembangunan balai kesenian di Desa Mangunan dan Potorono, dan pembangunan kedai kuliner di Desa Mangunan.

Sementara itu Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengucapkan terima kasih atas bantuan pengembangan objek wisata yang diberikan Kemendes PDTT. Menurutnya bantuan tersebut meningkatkan potensi desa-desa wisata di Bantul untuk berkembang lebih cepat.

"Kami tentu sangat mengapresiasi dukungan Kemendes PDTT dalam pengembangan desa wisata sehingga potensi pengembangan desa wisata bakal lebih cepat," katanya.

Muslih juga mengucapkan terima kasih atas pemberian dana desa yang bisa membiayai kegiatan fisik dan nonfisik yang berkontribusi besar terhadap pembangunan di Kabupaten Bantul. Dana desa telah membantu peningkatan Indeks Desa Membangun Kabupaten Bantul.

"Saat ini desa kategori mandiri sebanyak 47 kelurahan dan desa kategori maju sebanyak 29 kelurahan," ucapnya. (Tempo.co)

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda