Ancaman Informasi Hoax Menghantui Masa Tenang Menuju Pemilu 2024
Font: Ukuran: - +
Reporter : Ratnalia
Reza Fahlevi, S.IP., MPA, Dosen Ilmu Pemerintah dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala. Foto: doc pribadi
DIALEKSIS.COM | Nasional - Masa tenang jelang Pemilihan Umum 2024 diwarnai dengan ancaman serius dari penyebaran informasi hoax. Bahkan, beberapa di antaranya telah mengirimkan konten yang mengganggu situasi tenang menjelang hari pencoblosan pada tanggal 14 Februari 2024.
Dalam pandangan Reza Fahlevi, S.IP., MPA, seorang Dosen Ilmu Pemerintah dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala, penyebaran informasi palsu menjadi tantangan yang memprihatinkan dalam proses demokrasi. Khususnya, ketika mendekati masa tenang sebelum pelaksanaan pemungutan suara.
"Penyebaran informasi yang tidak benar atau hoax dapat mengganggu kondisi tenang yang sangat vital untuk memastikan kelancaran dan keadilan dalam proses pemilu," ungkap Reza kepada Dialeksis.com (13/02/2024).
Fahlevi menekankan pentingnya peran masyarakat untuk menjadi lebih waspada dan kritis terhadap informasi yang mereka terima. Dia juga mengajak untuk tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi kebenarannya.
"Sebagai masyarakat yang cerdas dan bertanggung jawab, kita perlu memastikan bahwa informasi yang kita konsumsi dan bagikan adalah akurat dan sahih, terutama ketika mendekati momen penting seperti pemilu," tambahnya.
Terkait hal ini, Fahlevi mendorong kerjasama yang erat antara pemerintah, lembaga penegak hukum, dan organisasi masyarakat sipil untuk mengatasi penyebaran informasi hoax dengan cepat dan efektif. Hal ini diharapkan dapat menjaga integritas serta keamanan proses demokrasi.
Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, menurut Reza lintas masyarakat diminta untuk bersatu dalam memerangi penyebaran informasi hoax. Hal ini menjadi kunci untuk menjaga kondisi tenang yang sangat penting demi kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan pemilu yang demokratis dan bermartabat.