kip lhok
Beranda / Analisis / Siapa Gubernur Aceh 2024?

Siapa Gubernur Aceh 2024?

Minggu, 09 April 2023 18:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : TM Jafar Sulaiman
Ilustrasi Gubernur Aceh Aceh 2024. [Foto: indeksnews.com]

DIALEKSIS.COM | Analisis - Aceh adalah satu provinsi yang masih menyisakan banyak sekali tantangan untuk dibangun dan dimajukan. Siapapun gubernurnya di tahun 2024 nanti, tantangan untuk membangun dan memajukan Aceh ada pada tiga persoalan utama yaitu : 1). dana Otsus yang besar namun tidak berdampak pada kesejahteraan rakyat; 2). implementasi butir MoU Helsinki yang belum terealisasi dalam relasi politik antara Aceh dan Jakarta; dan 3). kontestasi politik lokal Aceh, kompetisi antara Parnas dan Parlok, antara gerakan politik Islam (Parlok berbasis dayah), Etno Nasionalis (Parlok berbasis nasionalisme Aceh) dan Nasionalis (Partai Nasional).

Ketiga tantangan besar ini berkait kelindan dalam relasi masyarakat di Aceh yang sejauh ini belum sejahtera, belum terpenuhi segala aspek kebebasannya, belum terpenuhi segala hak ekonomi, sosial dan budayanya, seperti korban konflik, kaum minoritas dan kaum miskin.

Kepentingan politik antara Partai lokal dan partai nasional tentu berbeda dan ini juga berdampak kepada agenda kerja - kerja politik antara partai nasional dan partai partai lokal. Aceh juga punya satu tantangan khusus yaitu implementasi syariat Islam dan segala kekhususan Aceh dengan keberadaan dan eksistensi sektor - sektor seperti wisata, hiburan, dimana sektor-sektor ini punya peran penting memajukan perekonomian Aceh. 

Misalnya di dunia hiburan, ketika di Aceh ada bioskop, maka ojol, taksi online akan bergeliat, pedagang - pedagang makanan dan minuman bertambah, orang yang punya akses pekerjaan pasti akan bertambah. Demikian juga sektor pariwisata, pembukaan dan pembangunan lokasi - lokasi wisata baru dan keleluasaan untuk mengelola kawasan wisata tanpa ada rasa ketakutan akan menyalahi aturan - aturan syariat yang telah ditetapkan.

Dengan segala tantangan Aceh seperti di atas, maka Aceh perlu satu sosok Gubernur ke depan yang punya kapasitas dan kemampuan intelektual yang mumpuni, paham hierarkhi kekuasaan, punya relasi dan hubungan yang baik dengan pemerintah pusat (Jakarta), punya visi yang besar dalam membangun Aceh, berani dan sedikit bandel dalam menjalankan pemerintahan. Bandel disini berarti dia berani melakukan terobosan - terobosan di luar kebiasaan, seperti yang pernah dilakukan Irwandi dulu. Punya relasi dan hubungan yang bagus dengan pemerintah pusat sangat diperlukan, karena ada banyak sekali persoalan - persoalan terkait dengan Aceh yang keputusannya dan tanggung jawabnya berada ditangan pemerintah pusat.

Lalu Siapakah Gubernur Aceh 2024 itu?

Para Kandidat

Dalam sebuah survei, terdapat model survei “Top of Mind” artinya nama yang muncul secara cepat, nama yang muncul tanpa disebutkan list namanya, nama muncul pertama sekali dan sering ketika diminta untuk menyebutkan siapa calon gubernur Aceh 2024 misalnya. Dari model survey seperti ini muncul beberapa nama yaitu Muzakir Manaf (Mualem, Ketua Partai Aceh ), Nasir Djamil (anggota DPR RI Komisi III), Sudirman (Haji Uma, Anggota DPR RI), Tengku Abdul Wahab (Tu Sop, Ketua HUDA) dan Aminullah Usman (mantan Walikota Banda Aceh).

Kantor Harian Serambi Indonesia sejak 14 November 2022 - 31 Desember 2022 telah melakukan jajak pendapat kepada warga yang ditemui secara langsung untuk mengetahui siapa sosok yang dinilai berpotensi sebagai Gubernur Aceh.

Ketua Umum Partai Aceh, Muzakir Manaf (Mualem) dan Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Nasir Djamil bersaing ketat sebagai bakal calon Gubernur Aceh 2024 berdasarkan pilihan warga. Mualem dan Nasir Djamil menjadi dua sosok yang paling banyak disebutkan warga dalam jajak pendapat yang dilakukan Kantor Harian Serambi Indonesia dalam program ‘Mata Lokal Memilih’. 

Dari 410 suara warga yang dikumpulkan sejak 14 November hingga 31 Desember 2022 (42 hari), Mualem berada di posisi teratas dengan 28,78 persen disusul Nasir Djamil dengan 24,15 persen, posisi ketiga ditempati oleh Sudirman atau Haji Uma dengan jumlah (10 persen). Lalu diikuti Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab alias Tu Sop (4,88 persen ), Irwandi Yusuf (4,63 persen ) Nova Iriansyah (1,95 persen ) dan Teuku Riefky Harsya (1,95 persen ). Mantan Walikota Banda Aceh, Aminullah Usman juga masuk dalam pilihan warga dengan 1, 71 persen, juga politikus perempuan dari Partai Persatuan Pembangunan, Illiza Sa’aduddin Djamal 1,22 persen. Nama lainnya yang muncul adalah Tarmizi A Karim, dengan 0,98 persen.

Selengkapnya, nama dan persentase suara warga dalam “mata lokal memilih” yang dilakukan Serambi:

1. Muzakir Manaf (28,78 Persen)

2. Nasir Jamil (24,15 persen)

3. Sudirman (10,00 persen)

4. Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab (Tu Sop 4,88 persen)

5. Irwandi Yusuf (4,63 persen)

6. Nova Iriansyah (1,95 persen)

7. Teuku Rifki Harsya (1,95 persen)

8. Aminullah Usman (1.71 persen)

9. Muslim (Demokrat) (1,71 persen)

10. Illiza Sa'aduddin Djamal (1,22 persen)

11. TA Khalid (1,22 persen)

12. TM Nurlif (1,22 persen)

13. Prof Samsul Rizal (0,98 persen)

14. Tarmizi A Karim (0,98 persen)

15. Hasballah Bin HM Thaib SH (0,73 persen)

16. Muhammad Nazar (0,73 persen)

17. Prof Jasman (0,73 persen)

18. Safaruddin (0,73 persen)

19. Abdullah Puteh (0,49 persen)

20. Azhar Abdurrahman (0,49 persen)

21. Fadhil Rahmi (0,49 persen

22. Fadullah (0,49 persen)

23. Frida Siska (0,49 persen)

24. H Ruslan M Daud (0,49 persen)

25. Mawardi Ali (0,49 persen)

26. Muslim Ayub (0,49 persen)

27. Nazaruddin Dek Gam (0,49 persen)

28. Ramli MS (0,49 persen)

29. Teuku Alaidinsyah (0,49 persen)

30. Achmad Marzuki (0,24 persen)

31. Ahmadi (0,24 persen)

32. Akhyar Kamil (0,24 persen)

33. Ali Basrah SPd MM (0,24 persen)

34. Azhari Cage (0,24 persen)

35. Darni Daud (0,24 persen)

36. Darwati A Gani (0,24 persen)

37. Fuadri (0,24 persen)

38. H Amiruddin Idris (0,24 persen)

39. H Muhammad Thaib (0,24 persen)

40. Prof Agussabti (0,24 persen)

41. Prof Apridar (0,24 persen)

42. Rafly Kande (0,24 persen)

43. Sofyan Dawod (0,24 persen)

44. Sofyan Djalil (0,24 persen)

45. T Taufiqul Hadi (Nasdem) (0,24 persen)

Selanjutnya »     Dari jajak pendapat ini, hanya lima kand...
Halaman: 1 2
Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda