Warga Binaan Diimbau Asah Keterampilan
Font: Ukuran: - +
Pelaksana Tugas Ketua Dekranasda Aceh, Dyah Erti Idawati, berkunjung ke Lapas Perempuan Klas IIB Sigli, Rabu (27/11/2019). [Foto: Humas Aceh]
"Keterampilan seperti ini penting untuk dikuasai," kata Dyah saat berkunjung, Rabu (27/11/2019).
Dalam kunjungan itu, Dyah juga meresmikan pondok Asimilasi dan Edukasi serta berjumpa dengan para narapidana yang tengah mengikuti pembinaan berupa keterampilan menjahit di aula lapas. Selain berjumpa tahanan, Dyah melepaskan bibit ikan lele di kolam yang dikelola warga binaan.
DIALEKSIS.COM | Pidie - Pelaksana Tugas Ketua Dekranasda Aceh, Dyah Erti Idawati, mengimbau para warga binaan di Lapas Perempuan Klas IIB Sigli berlatih keterampilan dengan baik dan rajin, sehingga bisa dijadikan modal saat keluar dari tahanan nantinya.
"Keterampilan seperti ini penting untuk dikuasai," kata Dyah saat berkunjung, Rabu (27/11/2019).
Dalam kunjungan itu, Dyah juga meresmikan pondok Asimilasi dan Edukasi serta berjumpa dengan para narapidana yang tengah mengikuti pembinaan berupa keterampilan menjahit di aula lapas. Selain berjumpa tahanan, Dyah melepaskan bibit ikan lele di kolam yang dikelola warga binaan.
Lapas Perempuan Klas IIB Sigli dihuni sekitar 77 tahanan dan narapidana. Berbagai pembinaan diberikan pada warga binaan ini. Baru-baru ini, Dekranasda Aceh menyumbangkan mesin jahit untuk dijadikan alat berlatih dan menjahit baju. Kepada Dyah, mereka meminta untuk diberikan peralatan boga, sehingga mereka bisa mengkreasikan pembuatan kue untuk dijual ke luar lapas.
"Mohon bantuan untuk mendukung bantuan dalam bentuk boga. Di sini semua perempuan dan tentu membuat kue sudah jadi keahlian sebagian dari mereka," kata petugas lapas.
Selain dibina di dalam tahanan, sebagian tahanan asimilasi juga menanam ragam jenis sayuran dan padi di sekeliling lapas. Sebagian juga ada yang mengelola lahan peternakan.
Beberapa jenis tanaman yang dibudidayakan para tahanan adalah padi, sawi, terong, kacang tanah dan jagung. Sementara peternakan adalah lele, ikan nila dan bebek. Saat ini produksi tanaman dan ternak mereka memang masih untuk konsumsi pribadi tahanan dan petugas lapas. Diharapkan ke depan hasil panen bisa dijual ke pasar-pasar di seluruh Aceh. (ha/rls)