kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Pameran Keliling Museum Aceh Digelar di UIN Ar-Raniry, Dorong Mahasiswa Kenali Sejarah

Pameran Keliling Museum Aceh Digelar di UIN Ar-Raniry, Dorong Mahasiswa Kenali Sejarah

Selasa, 03 Desember 2024 12:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Pameran Keliling Museum Aceh yang bertajuk "Kenali Sejarah Agar Tak Salah Melangkah" resmi dibuka di Gedung LP2M Ar-Raniry/Museum UIN Ar-Raniry pada 2 Desember 2024 dan akan berlangsung hingga 6 Desember mendatang. [Foto: dok. Disbudpar Aceh]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pameran Keliling Museum Aceh yang bertajuk "Kenali Sejarah Agar Tak Salah Melangkah" resmi dibuka di Gedung LP2M Ar-Raniry/Museum UIN Ar-Raniry pada 2 Desember 2024 dan akan berlangsung hingga 6 Desember mendatang. 

Pameran ini menampilkan 10 jenis koleksi dari berbagai kategori, termasuk Geologika, Biologika, Etnografika, Arkeologika, Historika, Numismatika, Heraldika, Filologika, Keramilogika, Seni Rupa, dan Teknologika.

Kepala UPTD Museum Aceh, Mudha Farsyah, menjelaskan bahwa pameran ini terlaksana berkat kerja sama antara Museum Aceh dan Museum UIN Ar-Raniry. Perjanjian kerja sama antara kedua pihak telah dimulai sejak 2019 dan terus diperpanjang. Mudha berharap pameran ini dapat menarik minat mahasiswa dan masyarakat untuk lebih mengenal sejarah Aceh.

"Sejarah sangat penting bagi masyarakat Aceh, dan melalui pameran ini kami ingin mengingatkan generasi muda untuk mengenali sejarah mereka agar tidak salah melangkah di masa depan," kata Mudha Farsyah.

Sementara itu, Rektor UIN Ar-Raniry, Prof. Mujiburrahman mengapresiasi pameran ini sebagai langkah positif dalam melanjutkan estafet sejarah. 

Menurutnya, museum memiliki peran penting sebagai jembatan untuk mengenang dan menghargai peradaban masa lalu. Aceh, yang dikenal sebagai salah satu daerah lumbung manuskrip terbesar di nusantara, memiliki kekayaan sejarah yang harus dihargai oleh generasi muda.

“Mari kita jadikan sejarah sebagai batu loncatan untuk kemajuan peradaban Aceh di masa depan. Saya berharap para mahasiswa dan mahasiswi dapat memahami sejarah dan menghargai warisan nenek moyang kita,” ujar Mujiburrahman.

Di lokasi terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Aceh Almuniza Kamal juga menyampaikan apresiasi terhadap pameran ini. 

Menurutnya, pameran keliling merupakan salah satu bentuk konkret upaya pelestarian budaya dan edukasi kepada masyarakat. Ia berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi ruang apresiasi terhadap budaya, tetapi juga mendorong generasi muda untuk lebih mengenal identitas mereka.

“Pemahaman yang baik tentang sejarah dan budaya akan membantu kita membangun masa depan yang lebih kuat dan bermartabat. Pameran ini juga dapat memperkuat sektor pariwisata budaya Aceh,” ucap Almuniza.

Pameran ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga warisan budaya, tetapi juga menjadi wadah kolaborasi antara instansi pendidikan dan lembaga kebudayaan dalam memperkuat edukasi sejarah Aceh di kalangan masyarakat, khususnya mahasiswa. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda