kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Triwulan Pertama 2022, BPPA Laporkan Sejumlah Pelayanan Sosial Bagi Masyarakat Aceh

Triwulan Pertama 2022, BPPA Laporkan Sejumlah Pelayanan Sosial Bagi Masyarakat Aceh

Rabu, 13 April 2022 21:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Grafik Pelayanan BPPA selama periode Triwulan Pertama tahun 2022. [Foto: Humas BPPA]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) melaporkan sejumlah pelayanan sosial yang diberikan kepada masyarakat Aceh di Jakarta dan sekitarnya per triwulan pertama tahun 2022.

Pelayanan sosial yang diberikan berupa fasilitas pemulangan warga Aceh kurang mampu, pemulangan jenazah masyarakat kurang mampu, menyediakan tempat bagi warga Aceh kurang mampu yang berobat di Jakarta, dan mendampingi nelayan serta migran Aceh yang dipulangkan dari luar negeri.

Kepala BPPA Almuniza Kamal S.STP, M.Si mengatakan, pelayanan sosial yang diberikan kepada masyarakat Aceh di luar Aceh terutama bagi mereka yang kurang mampu, merupakan amanah dari Gubernur Aceh Ir Nova Iriansyah MT.

"Selain menyelamatkan dan merawat aset Aceh yang ada di pulau Jawa, seperti Rumah Singgah di Cipinang, Hotel Kutaraja di Cikini (dulunya Mess Aceh), serta asrama mahasiswa Aceh di beberapa lokasi di Pulau Jawa, Gubernur Nova juga mengamanahkan untuk membantu masyarakat Aceh yang butuhkan," kata Almuniza yang didampingi Kasubbid Hubungan Antar Lembaga dan Masyarakat, Cut Putri Alyanur, Rabu (13/4/2022).

Almuniza merincikan pelayanan sosial yang diberikan kepada warga Aceh diantaranya memfasilitasi pemulangan warga Aceh kurang mampu di Jakarta dan sekitarnya, yaitu sejak Januari-Maret tahun ini meliputi 18 orang.

"Mereka dipulangkan dengan menggunakan bus dari Jakarta hingga ke Aceh. Dalam hal ini, kita hanya memfasilitasi tiket bus saja," katanya.

Selain itu, pihaknya juga mendampingi tiga masyarakat Aceh yang dipulangkan dari Ukraina, sebelum dipulangkan ke Aceh. Serta mendampingi pemulangan 12 santri asal Aceh yang menuntut ilmu di Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur.

Selanjutnya, kata Almuniza, mendampingi nelayan terdampar dan pekerja migran Aceh bermasalah yang baru dipulangkan dari luar negeri, baik dari Thailand maupun Malaysia dalam waktu tiga bulan ini sebanyak 35 orang. 

"Baik nelayan maupun pekerja migran bermasalah yang baru tiba di Jakarta pun harus terlebih dahulu menjalankan karantina beberapa hari sebelum dipulangkan ke Aceh. Selama di Jakarta kita pantau terus keberadaan mereka," katanya.

Kemudian sebutnya, pemulangan jenazah masyarakat Aceh yang kurang mampu dalam tiga bulan ini, sebanyak delapan orang, meliputi empat orang pada Januari, satu orang Februari, dan tiga orang di bulan Maret.

"Untuk jenazah pemulangannya melalui kargo pesawat. Dan dalam pemulangan ini kita juga bekerja sama dengan paguyuban Persaudaraan Aceh Seranto (PAS)," sebutnya.

Terakhir, tambahnya, memfasilitasi warga Aceh kurang mampu yang berobat di Jakarta. Mereka yang merupakan pasien rujukan dari rumah sakit di Aceh, selama berobat diinapkan di Rumah Singgah milik Pemerintah Aceh di Cipinang, Jakarta Timur.

"Hingga bulan Maret, yang masih menempati Rumah Singgah sebanyak tiga orang pasien. Karena yang datang ke rumah singgah silih berganti, apalagi tempatnya terbatas. Sehingga jika mereka sudah selesai menjalani perawatan di Jakarta, langsung pulang ke Aceh," ujarnya.

Dalam hal ini, BPPA akan terus melakukan pelayanan sosial bagi masyarakat Aceh kurang mampu yang berada di Jakarta dan sekitarnya, demi meringankan beban mereka yang membutuhkan. [BPPA]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda