Beranda / Berita / Aceh / Tim Riset Keilmuan USK Produksi Spermatozoa Kambing Gembrong

Tim Riset Keilmuan USK Produksi Spermatozoa Kambing Gembrong

Senin, 25 Juli 2022 15:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Proses pengambilan sampel. [Foto: Ist]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Tim riset keilmuan Universitas Syiah Kuala (USK) yang diketuai Prof Dr drh Tongku N Siregar MP telah berhasil memproduksi Spermatozoa (semen beku) kambing Gembrong.  

Adapun tim ini merupakan salah satu tim USK yang mendapat hibah RISPRO-LPDP Kemenkeu tahun anggaran 2022.

Dalam tim ini melibatkan dua dosen sebagai anggota tim yakni Dr drh Hafizuddin MSi dan Dr Kartini Eriani MSi serta satu orang mahasiswa Program Doktor drh Husnurrizal MSi dan empat orang mahasiswa program sarjana.

Ketua Tim Riset Keilmuan USK Prof Dr drh Tongku N Siregar MP mengatakan, untuk diketahui kambing Gembrong merupakan salah satu jenis kambing lokal yang memiliki penampilan yang spesifik dan di Indonesia hanya terdapat di Bali terutama di Kabupaten Karangasem dengan status endangered (terancam punah).

"Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan performa reproduksinya karena ini berkaitan dengan kualitas spermatozoa yang diperlukan untuk inseminasi buatan dan perkawinan," ujarnya kepada Dialeskis.com, Senin (25/7/2020).

Prof Tongku juga mengatakan penelitian ini dilakukan tim mulai awal tahun 2022. Adapun lokasinya di Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih Balitbang Kementan RI, Galang, Sumatera Utara

Pada tahap awal, lanjutnya tim USK bekerja sama dengan Balai Lokal Kambing, Sei Putih, Sumatera Utara, melakukan teknik pembekuan sederhana dengan mengimplementasikan pemberian prostaglandin secara in vivo dan in vitro.

"Hasil-hasil kegiatan ini sudah disubmit pada jurnal nasional terakreditasi dan jurnal internasional bereputasi," ujarnya.

Lebih lanjut Prof Tongku menjelaskan, bahwa kegiatan ini masih akan dilanjutkan dengan penerapan inseminasi buatan pada kambing lokal dengan semen beku yang diperoleh dengan metode terbaik hasil kegiatan awal.

"Upaya-upaya penyelamatan kambing Gembrong dari kepunahan melalui produksi spermatozoa (semen beku) yang dilakukan saat ini masih langkah awal dan perlu dilanjutkan dengan upaya-upaya yang lebih komprehensif," ujarnya.




Di akhir pertemuan, Prof Tongku mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Lembaga-lembaga terkait yang telah memfasilitasi kegiatan ini yakni RISPRO-LPDP Kemenkeu, Rektor dan LPPM USK, serta Balai Loka Kambing, Sei Putih, Sumatera Utara.

"Kita harap pembekuan sperma kambing Gembong ini bisa bermanfaat. Apalagi kambing Gembong hampir punah," pungkasnya. [NH].

Tim Riset Keilmuan USK Produksi Spermatozoa Kambing Gembrong

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Tim riset keilmuan Universitas Syiah Kuala (USK) yang diketuai Prof Dr drh Tongku N Siregar MP telah berhasil memproduksi Spermatozoa (semen beku) kambing Gembrong.

Adapun tim ini merupakan salah satu tim USK yang mendapat hibah RISPRO-LPDP Kemenkeu tahun anggaran 2022.

Dalam tim ini melibatkan dua dosen sebagai anggota tim yakni Dr drh Hafizuddin MSi dan Dr Kartini Eriani MSi serta satu orang mahasiswa Program Doktor drh Husnurrizal MSi dan empat orang mahasiswa program sarjana.

Ketua Tim Riset Keilmuan USK Prof Dr drh Tongku N Siregar MP mengatakan, untuk diketahui kambing Gembrong merupakan salah satu jenis kambing lokal yang memiliki penampilan yang spesifik dan di Indonesia hanya terdapat di Bali terutama di Kabupaten Karangasem dengan status endangered (terancam punah).

"Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan performa reproduksinya karena ini berkaitan dengan kualitas spermatozoa yang diperlukan untuk inseminasi buatan dan perkawinan," ujarnya kepada Dialeskis.com, Senin (25/7/2020).

Prof Tongku juga mengatakan penelitian ini dilakukan tim mulai awal tahun 2022. Adapun lokasinya di Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih Balitbang Kementan RI, Galang, Sumatera Utara

Pada tahap awal, lanjutnya tim USK bekerja sama dengan Balai Lokal Kambing, Sei Putih, Sumatera Utara, melakukan teknik pembekuan sederhana dengan mengimplementasikan pemberian prostaglandin secara in vivo dan in vitro.

"Hasil-hasil kegiatan ini sudah disubmit pada jurnal nasional terakreditasi dan jurnal internasional bereputasi," ujarnya.

Lebih lanjut Prof Tongku menjelaskan, bahwa kegiatan ini masih akan dilanjutkan dengan penerapan inseminasi buatan pada kambing lokal dengan semen beku yang diperoleh dengan metode terbaik hasil kegiatan awal.

"Upaya-upaya penyelamatan kambing Gembrong dari kepunahan melalui produksi spermatozoa (semen beku) yang dilakukan saat ini masih langkah awal dan perlu dilanjutkan dengan upaya-upaya yang lebih komprehensif," ujarnya.

Di akhir pertemuan, Prof Tongku mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Lembaga-lembaga terkait yang telah memfasilitasi kegiatan ini yakni RISPRO-LPDP Kemenkeu, Rektor dan LPPM USK, serta Balai Loka Kambing, Sei Putih, Sumatera Utara.

"Kita harap pembekuan sperma kambing Gembong ini bisa bermanfaat. Apalagi kambing Gembong hampir punah," pungkasnya. [NH].


Keyword:


Editor :
Akhyar

riset-JSI
Komentar Anda