Terhambatnya Ekspor Kopi, Kadisperindag Aceh: Kuota Konteiner Pada Kapal Sangat Terbatas
Font: Ukuran: - +
Reporter : fatur
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh (Disperindag) Aceh, Ir. Mohd. Tanwier, MM. [Foto: Dialeksis]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sejak Pandemi Covid-19, Space untuk pengapalan Kopi Gayo mengalami kendala, kemungkinan skema dunia memang sedang mengurangi jadwal kapal.
Hal ini disampaikan Pemerhati Kopi Gayo dan Direktur Eksekutif Ramung Institute, Waladan Yoga kepada Dialeksis.com, Minggu (05/09/2021).
Menanggapi hal itu juga, Dialeksis.com menghubungi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh (Disperindag) Aceh, Ir. Mohd. Tanwier, MM untuk diwawancara.
“Selama pandemi kapal itu banyak yang tidak beroperasi, dan jika ada 1 kapal itu juga sangat terbatas kuota konteiner yang dimuat, itu yang menjadi kendala saat ini,” ucap Ir Mohd Tanwir kepada Dialeksis.com, Minggu (05/09/2021).
Dirinya mengatakan, teman-teman dipabrik juga tentu sangat kerepotan karena hal ini.
“Jadi memang terhambat semua, jika mau diekspor maka harus booking jauh-jauh hari agar mendapatkan space untuk ekspor kopi keluar negeri,” ujarnya.
Ir Tanwier juga mengatakan, sebenarnya hal ini juga sudah disampaikan ke teman-teman, jika memang tidak di ekspor ataupun mengalami penghambatan terhadap ekspor kopi agar dapat di sebar ke wilayah-wilayah di Aceh.
“Jadi kopi yang sudah di roasting di sebar saja ke wilayah Aceh, kalau ekspor kan masih green bean, jadi kalau sudah di roasting itu kan sudah bermerek jadi keuntungannya juga tidak jauh berbeda, kalau pun di ekspor ke luar negeri yang sudah diroasting kan sudah bermerek dan tentu berbeda juga harganya,” jelasnya.
Lanjutnya, “Harapan kita terhadap teman-teman ini (IKM) dapat mengekspor kopi yang sudah di roasting,” tutupnya kepada Dialeksis.com. [ftr]