kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Simulasi Evakuasi Mandiri Gempa dan Tsunami Kota Banda Aceh

Simulasi Evakuasi Mandiri Gempa dan Tsunami Kota Banda Aceh

Rabu, 27 November 2019 20:45 WIB

Font: Ukuran: - +

Foto: Ist.

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Banda Aceh, melaksanakan Simulasi Gempa Bumi dan Tsunami di Kota Banda Aceh, Selasa (26/11/2019) yang diikuti oleh 500 peserta perwakilan dari Instansi/Lembaga terkait di Kota Banda Aceh, Muspika Meuraxa dan masyarakat Kecamatan Meuraxa serta perwakilan masyarakat dari kecamatan lainnya di Kota Banda Aceh. 

Jumlah peserta simulasi tersebut juga termasuk perwakilan kelompok rentan yaitu perwakilan dari murid, ibu hamil dan disabilitas. Pelaksanaan Simulasi tersebut diawali dengan apel kesiapsiagaan simulasi gempa dan tsunami yang dilaksanakan di lapangan ruang terbuka hijau Gampong Lambung Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh dipimpin oleh Asisten III (Administrasi Umum) Pemerintah Kota Banda Aceh Drs. Tarmizi, MM mewakili Wali Kota Aminullah Usman. Dalam amanatnya Tarmizi menekankan pada evakuasi mandiri saat menghadapi ancaman bencana memiliki peluang lebih besar untuk selamat dari pada menunggu pertolongan dari orang lain. 

Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh, Ir. Sunawardi, M.Si saat menyampaikan arahannya sebelum dilaksanakan simulasi menfgatakan bahwa kesiapsiagaan menghadapi bencana sangat penting mengingat Aceh merupakan daerah yang sangat rawan terhadap ancaman bencana termasuk gempa dan tsunami. 

Khusus bencana tsunami di Aceh berdasarkan catatan sejarah tidak hanya terjadi pada tahun 2004 lalu namun tsunami di Aceh telah terjadi sebanyak 14 kali sejak 7.400 atau 7.500 tahun yang lalu. Hal ini dapat dibuktikan dengan ditemukannya sejarah tsunami purba di Goa Eik Luntie (Goa Tai Kelelawar) yang berlokasi di Gampong Meunasah Lhok Kecamatan Lhoong Kabupaten Aceh Besar. 

Oleh karenanya, Sunawardi menekankan peningkatan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana, membangun kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap penanggulangan bencana dan peran aktif unsur masyarakat dalam upaya pengurangan risiko bencana. 

Usai Apel Kesiapsiagaan Simulasi, masyarakat dan petugas lapangan yang akan mengikuti simulasi melakukan persiapan ke lokasi gampong masing-masing yang telah ditentukan bersama saat FGD di Aula BPBA pada tanggal 14 November 2019 yang dihadiri oleh 30 orang yang terdiri dari perwakilan Instansi/Lembaga terkait di Kota Banda Aceh dan Kecamatan Meuraxa. Sesuai dengan skenario simulasi, pihak BMKG mengeluarkan Peringatan Dini Pertama : Awas Tsunami Sabang, Aceh Besar dan Banda Aceh akibat Gempa Mag 7.5 SR 26 November 2019 09.50 WIB Lok: 2,33 LU/97,02 BT Kedalaman 15 Km ::BMKG sehingga masyarakat di masing-masing gampong yang berjumlah 500 orang tersebut melakukan perlindungan baik di dalam maupun di luar ruangan, di lapangan terbuka, di bawah benda yang kokoh, dan di tempat lainnya sesuai dengan rencana penyelamatan masing-masing dan tetap berada disana hingga gempa berhenti sambil melindungi kepala. 

Usai getaran gempa bumi selesai dirasakan, masing-masing kelapa keluarga, dewan guru dibantu tim siaga bencana di masing-masing gampong mengarahkan dan menuntun masyarakat untuk melakukan evakuasi ke titik kumpul sambil menunggu perintah lebih lanjut dari Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Muspika Meuraxa untuk evakuasi mandiri lanjutan ketiga gedung penyelamatan (escape building) yang berada di Lambung, Deah Glumpang dan Alue Deah Tengoh. 

Evakuasi mandiri lanjutan perlu segera dilakukan untuk menghindari ancaman bencana tsunami dan berdasarkan catatan sejarah tahun 2004 lalu, tsunami melanda Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Besar dan Kota Sabar sekitar 30 sampai dengan 40 menit pasca gempa bumi terjadi.

Oleh karenanya masyarakat yang berada di Kecamatan Meuraxa pada simulasi tersebut harus sudah di evakuasi sebelum datangnya tsunami melanda Kota Banda Aceh. Sementara di tingkat Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Badan Penanggulangan Bencana Aceh dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Banda Aceh bersama BMKG dan Instansi/Lembaga terkait lainnya sesuai dengan Peraturan Gubernur Aceh Nomor 43 Tahun 2010 tentang Sistem Peringatan Dini dan Penananganan Darurat Bencana Aceh melaksakan tugas pokok masing-masing dalam rangka memberikan arahan evakuasi terhadap masyarakat Kota Banda Aceg terhadap ancaman tsunami pasca gempa bumi sampai pada pelaksanaan prosedur tetap penanganan darurat bencana pasca terjadinya tsunami berdasarkan skenario simulasi. 

Badan Penanggulangan Bencana Aceh, pada tahun anggaran 2019 melalui kegiatan Sekolah Madrasah Aman Bencana sebelumnya juga telah melakukan simulasi gempa bumi dan tsunami di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Baitussalam Kabupaten Aceh Besar pada tanggal 8 Oktober 2019 yang diikuti oleh 300 pelajar. 

Selanjutnya kegiatan yang sama dilaksanakan di SMP Negeri 11 Lamjabat, Kota Banda Aceh pada tanggal 9 Oktober 2019 yang diikuti sekitar 300 peserta serta Simulasi Gempa dan Tsunami yang dilaksanakan di Kota Sabang diikuti sedikitnya 500 orang yakni dari masyarakat, personel TNI dan Polri, anggota Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI), SAR, organisasi pemuda dan perwakilan ASN di lingkup Pemerintah Kota Sabang pada tanggal 30 Juli 2019. (Adv)


Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda