kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Selama Pandemi, Pemkab Gayo Lues Bantu 953 UMKM

Selama Pandemi, Pemkab Gayo Lues Bantu 953 UMKM

Minggu, 15 November 2020 11:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Bupati Gayo Lues, H. Muhammad Amru. [Foto: lintasgayo.co]


DIALEKSIS.COM | Blangkejeren - Bupati Gayo Lues Muhammad Amru mengatakan selama pandemi pihaknya terus melakukan pembinaan terhadap petani dan UMKM terutama yang usahanya terdampak akibat Covid-19.

"Menurut data, ada 953 pelaku UMKM yang kita ajukan sebagai penerima bantuan, yang sudah terealisasi sebanyak 677 dengan bantuannya didapat berkisar 2,4 juta per unit usaha. Bantuan ini sangat membantu mereka disaat kesulitan masa pandemi ini. Di tahap kedua, kita sudah ajukan 2.011 pelaku UMKM lagi, kita berharap Pemerintah Pusat dapat segera mewujudkan bantuan ini," katanya di Pendopo Bupati Gayo Lues, Jumat (13/11/2020).

Amru menceritakan di kala pandemi ini, fokus Pemerintah Kabupaten Gayo Lues tidak hanya memulihkan perekonomian sektor UMKM, tapi juga kepada petani dan pekebun setempat.

Sebagian masyarakat Gayo Lues, sebut Amru, menyambung hidupnya dengan mata pencaharian dari pengolahan tumbuhan serai wangi. Bahan baku minyak atsiri ini telah menjadi primadona di daerah seribu bukit tersebut dalam menunjang perekonomiannya.

Citronella Oil atau Minyak Serai Wangi merupakan salah satu komoditi produk yang dimiliki oleh masyarakat Gayo Lues. Serai wangi di wilayah ini punya kualitas sangat bagus dan berbeda dengan di tempat lain.

"Ada 48.000 hektare hamparan kebun serai wangi yang semuanya dimiliki oleh masyarakat bukan milik pengusaha. ini menjadi andalan pendapatan petani selain nilam," ujarnya.

Amru mengungkap, harga minyak serai wangi sering kali naik turun. Dulu, masyarakat pernah menikmati harga Rp380.000 perkilo setelah disuling secara manual. Sekarang mereka sangat terpukul harga bekisar antara Rp150.000 sampai Rp170.000 saja.

Minyak ini produksinya berkisar 60 ton perbulan, kita dari pemerintah daerah sudah melakukan terobosan-terobosan untuk membuka link langsung ke dunia international tetapi kita belum menemukan mitra yang pas.

"Semua didominasi oleh eksportir pedagang Medan dengan Singapura, dan ini menjadi permasalahan sendiri bagi petani Gayo Lues," katanya. (MCA)

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda