kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Sebanyak 238 Ton Sampah Tiap Harinya Masuk di TPA Kampung Jawa

Sebanyak 238 Ton Sampah Tiap Harinya Masuk di TPA Kampung Jawa

Rabu, 11 Maret 2020 22:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Indra Wijaya

a

Yusrida Arnita, Kasubbag Program dan Pelaporan Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan, dan Keindahan Kota Banda Aceh


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sebanyak 238 ton sampah masuk ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di Gampong Jawa, Kota Banda Aceh.

"238 ton itu ada juga sampah dari Kabupaten Aceh Besar dari dekat perbatasan yang diangkut petugas," kata Yusrida Arnita, Kasubbag Program dan Pelaporan Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan, dan Keindahan Kota Banda Aceh, saat ditemui dialeksis.com, Rabu (11/3/2020).

Ia mengatakan, sampah rumah tangga yang paling banyak menyumbang dan sampah khusus berupa sampah organik dan pelastik.

"Sampah khusus dan sampah rumah tangga semuanya ada 238 ton per harinya," katanya.

Sampah tersebut diangku oleh petugas kebersihan DLHK3 dan ditampung di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Kota Bada Aceh. Untuk saat ini sendiri, daya tampung TPA Kota Banda Aceh sendiri sudah masuk kategori Overload (kelebihan kapasitas).

Mulai dari 2018, Kota Banda Aceh sudah mengangkut sampah ke TPA Regional Blang Bintang, Aceh Besar lebih kurang 180 ton perhari.

"Kita angkut ke TPA Blang Bintang memerlukan biaya sekitar Rp1 milliar. Belum lagi gaji petugas, biayanya terbilang besar," ungkapnya.

Melihat hal tersebut, DLHK3 mengeluarkan tujuh program bank sampah. Salah satunya program Waste Collection Point(WTC).

Program tersebut merupakan tempat pengumpulan sampah dengan satu titik point yang sifatnya mempunyai nilai ekonomis dan dapat didaur ulang.

"Program WCP ini dilakukan pengelolaan sampah secara mandiri oleh warga Gampong dengan jumlah 20-30 rumah tangga untuk satu fasilitas," katanya.

Untuk saat WCP telah berada di 12 lokasi di Kota Banda Aceh. Ia berharap, dengan adanya program ini masyarakat agar lebih kreatif dalam melakukan pengelolaan sampah dan tidak serta-merta terus menimbun sampah.

"Sampah kalau diolah mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Jadi dengan beberapa program kita diharapkan masyarakat lebih mau mengelola sampahnya sendiri karena jika sampah sudah didaur ulang, harga jualnya juga tinggi," pungkasnya. (IDW)

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda