Beranda / Berita / Aceh / Cegah Isu Radikalisme di Medsos, BNPT dan FKPT Aceh Gelar Kegiatan Sosialisasi

Cegah Isu Radikalisme di Medsos, BNPT dan FKPT Aceh Gelar Kegiatan Sosialisasi

Rabu, 11 Maret 2020 21:05 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Im Dalisah


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Aceh DR. Kamaruzzaman Bustamam Ahmad, MA mengatakan kegiatan sosialisasi 'Pelibatan Masyarakat Dalam Pencegahan Terorisme' digelar dalam rangka mendekatkan masyarakat, terutama aparatur pemerintah dalam melihat isu-isu keagamaan yang berkembang di media sosial.

"Karena selama ini persoalan radikalisme dan terorisme ini sangat terkait dengan medos.Jadi BNPT dan FKPT melihat hal ini perlu untuk di advokasi, bagaimana menghadapi dan menanganinya," ujar DR. Kamaruzzaman kepada Dialeksis.com, Rabu, (11/3/2020) seusai acara 'Ngopi Coy' (Ngobrol Pintar Orang Indonesia) yang digelar FKPT Aceh di Hotel The Pade, Aceh Besar.

Lebih lanjut pria yang akrab disapa KBA ini menjelaskan kegiatan ini juga merupakan ajang sosialisasi kepada masyarakat tentang peran dan tugas FKPT dan BNPT. Menurutnya, banyak masyarakat yang menanyakan tentang peran dan tugas dari BNPT dan FKPT.

"Banyak masyarakat yang menanyakan peran dan tugas BNPT dan FKPT. Jadi kita juga mengundang tokoh-tokoh masyarakat dari Banda Aceh dan Aceh Besar," ujarnya.

Ia menambahkan, acara ini merupakan kegiatan perdana dilaksanakan, dan akan ada 4 kegiatan sejenis yang akan dilaksanakan tahun ini.

"Semua kegiatan ini disupport dan didukung langsung oleh BNPT," ujar KBA.

KBA menjelaskan berdasarkan riset yang dilakukan BNPT, Aceh termasuk wilayah kategori sedang menuju tinggi, karena segala persoalan di Aceh dipandang melalui perspektif agama dan Aceh kerap mengalami masalah tersebut.

"Hari ini terkadang agama dibawa kemana-mana, paling mudah menggotong sesuatu dengan isu agama. Kita ingin memberikan pandangan kepada masyarakat, meskipun berbeda tapi jangan sampai ada tindakan anarkis. Terlebih kita tidak ingin di Aceh ada aksi terorisme. Karena itu, jika ada aksi itu masyarakat yang terkena dampaknya. Jadi, ini juga bagian dari tindakan pencegahan," urai KBA.

Bukan hanya tindakan pencegahan, kata KBA, terhadap mantan napi terorisme, BNPT juga telah melakukan pendampingan khusus dan selalu mendapatkan kegiatan-kegiatan yang disupport langsung oleh BNPT.

"Sejauh yang saya tahu, BNPT memiliki bidang khusus untuk mantan Napiter. Jadi ada penanganan khusus dari BNPT. FKPT Aceh hanya memfasilitasi dan mendukung kegiatan tersebut," terang KBA.

Saat dihubungi terpisah, mahasiswa Unsyiah yang hadir sebagai peserta, M Arkan Khadafi, menyebutkan kegiatan obrolan yang membahas isu radikalisme dan terorisme yang diselenggarakan oleh BNPT bekerjasama dengan FKPT Aceh ini sangat penting dirasakan oleh nya. Menurutnya, ajang seperti ini harus sesering mungkin digelar dan melibatkan mahasiswa.

"Harapan kami sebagai mahasiswa dengan ada acara ini kita bisa bekerjasama dengan BNPT dan FKPTsehingga bisa berkolaborasi untuk bisa menuntaskan segala permasalahan baik itu dalam radikalisme atau terorisme," harap Khadafi.

Baginya, kegiatan seperti ini baru kali pertama diikuti, meskipun untuk tingkat kajian dan diskusi di warung kopi telah beberapa kali dihadiri.

"Dikalangan kampus banyak yang mendiskusikan isu-radikalisme, namun banyak yang kurang paham mengenai radikalisme. Masih banyak juga yang tertutup, karena banyak juga yang enggan membicarakan isu ini," tukas mahasiswa Fakultas Fisipol Unsyiah ini. (Im)




Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda