Satgas Covid-19 Aceh: Terapkan Protkes di Mesjid dan Meunasah
Font: Ukuran: - +
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani. (Foto: Ist.)
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menghimbau Pengurus dan Pengelola Masjid dan Meunasah menerapkan Protokol Kesehatan (Protkes) untuk mencegah penularan virus corona. Virus asal Tiongkok itu kembali menginfeksi 46 orang yang sedang menjalankan ibadah puasa, dan lima orang meninggal dunia.
Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani melalui keterangan tertulisnya kepada Dialeksis.com di Banda Aceh, Sabtu (24/4/2021).
“Aktifitas masyarakat Aceh sangat tinggi di Masjid dan Meunasah dalam bulan Ramadan, karena itu perlu diterapkan protokol kesehatan,” tutur pria yang akrab dipanggil SAG itu.
Ia mengatakan, masyarakat Aceh umumnya menghabiskan waktu di Masjid dan Meunasah selama bulan suci Ramadan. Selain melaksanakan shalat berjamaah lima waktu plus shalat tarawih, ibadah Ramadhan juga diisi dengan zikir, iktikaf, dan tadarus. Bahkan tradisi berbuka puasa bersama masih dilakukan masyarakat di masa pandemi ini.
Sebahagian jamaah tampak memiliki kesadaran untuk melindungi diri dan jamaah lainnya dengan cara memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan memakai sabun di bawah air yang sedang mengalir. Namun, tidak dapat dipungkiri masih ada jamaah yang masih mengabaikan protokol kesehatan.
Karena itu, lanjut SAG, Pengurus dan Pengelola Masjid dan Meunasah bertanggung jawab melindungi para jamaah dari oknum jamaah yang mengabaikan protokol kesehatan. Sejatinya, di bulan suci Ramadhan yang pernuh berkah dan ampunan ini harus saling melindungi sesama dari penyakit ta’eun Covid-19, yang kasusnya meningkat di Aceh.
“Mari beribadah bersama dengan saling menjaga dan melindungi untuk mendapatkan berkah yang berlipat ganda dari Allah SWT,” tutur SAG
Perkembangan Kasus Covid-19
SAG juga melaporkan data akumulatif kasus Covid-19 di Aceh, per tanggal 24 April 2021. Kasus Covid-19 di Aceh sudah tercatat sebanyak 10.653 kasus/orang. Para penyintas yang sudah sembuh sebanyak 9.199 orang. Pasien dirawat sebanyak 1.029 orang, dan kasus meninggal dunia sebanyak 425 orang.
"Data akumulatif tersebut termasuk penambahan 46 kasus konfirmasi baru dalam kurun waktu 24 jam terkahir, pasien sembuh bertambah 107 orang, dan kasus meninggal dunia yang juga bertambah lima orang," ujar SAG.
Kasus-kasus positif baru meliputi warga Banda Aceh, Aceh Besar, dan Langsa, masing-masing delapan orang. Kemudian warga Aceh Tamiang sebanyak enam orang, warga Pidie dan Bireuen juga sama-sama empat orang. Warga Lhokseumawe dua orang. Selanjutnya masing-masing satu orang warga Aceh Timur, Gayo Lues, Aceh Tengah, Pidie Jaya, Aceh Barat, dan satu warga luar Aceh.
"Jumlah pasien Covid-19 yang sembuh juga bertambah sebanyak 107 kasus. Para penyintas baru itu meliputi warga Kota Banda Aceh sebanyak 60 orang, Gayo Lues enam orang, Aceh Utara, dan warga Aceh Besar, sama-sama empat orang," katanya.
Kemudian masing-masing satu orang warga Aceh Tenggara, Aceh Tamiang, Bener Meriah, dan warga Kota Lhokseumawe. Sedangkan sisanya sebanyak 29 orang semuanya warga dari luar daerah yang terungkap menderita Covid-19 di Aceh.
Sedangkan lima orang pasien Covid-19 dalam perawatan dilaporkan meninggal dunia, yakni warga Aceh Selatan sebanyak dua orang, dan tiga lainnya masing-masing warga Aceh Tamiang, dan warga Kota Lhokseumawe, dan Banda Aceh.
"Kasus probable yang secara akumulatif sebanyak 709 orang, yang meliputi 621 orang sudah selesai isolasi, 12 orang sedang isolasi di rumah sakit, dan 76 orang meninggal dunia. Kasus probable merupakan kasus-kasus yang menunjukkan indikasi kuat sebagai Covid-19," urai SAG.
Sedangkan kasus suspek secara akumulatif tercatat sebanyak 7.143 orang. Suspek yang telah melakukan isolasi sebanyak 7.056 orang, sedang isolasi di rumah sebanyak 52 orang, dan sebanyak 35 orang sedang menjalani isolasi di rumah sakit.[]