Beranda / Berita / Aceh / Sabtu Depan, IDI Banda Aceh Gelar MUSCAB

Sabtu Depan, IDI Banda Aceh Gelar MUSCAB

Sabtu, 23 Maret 2019 17:00 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) kota Banda Aceh akan menggelar musyawarah cabang (MUSCAB) pada Sabtu 30 Maret 2019 mendatang bertempat di ruang serba guna gedung kejaksaan tinggi Aceh. Kegiatan yang direncanakan diikuti oleh 1600-an dokter di Banda Aceh ini, mengangkat tema "Menjadikan IDI Kota Banda Aceh sebagai rumah besar bersama di era revolusi 4.0.

Dalam forum tiga tahunan ini, selain memilih pimpinan IDI kota juga dirangkai dengan seminar nasional menghadirkan pembicara utama Dr. dr. Anna Rozaliyani, M.Biomed,Sp.P (Pengurus Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) Pengurus Besar IDI pusat) yang akan membahas "Peran MKEK dan etika kedokteran di era revolusi 4.0, antara peluang dan tantangan". Pada kesempatan tersebut juga panitia turut mengundang pembicara dari kejaksaan tinggi Aceh mengangkat tema "Layakkah dokter dipidana?".

Pembahasan MUSCAB kali ini tidak terlepas dari isu global adanya disrupsi layanan kesehatan saat ini. Etika dan hukum adalah dimensi yang berjalan secara sinergis. Dokter sebagai pemberi jasa layanan, tentu saja tidak luput dari permasalahan etika dan hukum. 

"Untuk itu seminar MUSCAB ini diharapkan memberikan pencerahan kepada peserta sehingga mampu memberi nuansa baru dalam menjaga kode etik profesi dokter di era disrupsi ini," tutur dr. Iziddin Fadhil selaku Ketua Panitia MUSCAB IDI Banda Aceh dalam siaran persnya yang diterima media Dialeksis.com, Sabtu (23/3/2019) pagi.

dr. Iziddin menambahkan, selama kepengurusan IDI kota periode 2017-2019 banyak sekali inovasi baru kekinian di bawah kepemimpinan dr. Isra Firmansyah, Sp.A, Ph.D dan pengurusnya. Beberapa program andalan, yaitu saat ini IDI kota telah membentuk koperasi "rumoh geutanyoe" yang nantinya berfungsi sebagai wadah pengembangan kreatifitas bisnis kedokteran dan kesehatan. Kemudian kegiatan "doto tamong sikula" yang sempat booming beberapa waktu lalu. 

"Program Rumoh Geutanyo dan Doto Tamong Sikula Insyaallah akan terus dilanjutkan pada kepengurusan yang baru nantinya," ungkap dr. Iziddin Fadhil. (rel)


Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda