Beranda / Berita / Aceh / Puting Beliung Sapu Area Pacuan Kuda

Puting Beliung Sapu Area Pacuan Kuda

Senin, 07 Januari 2019 16:37 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM| Redelong - Bener Meriah merupakan negeri yang kerap disapu puting beliung. Perkantoran pemerintah, perumahan penduduk dan area perkebunan, kerap menjadi amukan pusaran angin ini.

Kali ini, Senin (7/1/2018) sekitar jam 14.00 WIB, giliran putting beliung menerbangkan sejumlah seng, tenda lapak berjualan di lapangan pacuan kuda Sengeda, Bener Meriah. Amukan angin itu walau tidak ada korban jiwa, namun 4 penonton hiburan rakyat ini harus mendapat perawatan medis karena luka luka.

Penonton yang menyaksikan amukan angin itu, berlarian mencari tempat berteduh untuk mengamankan diri, agar tidak diterjang angin. " Saya memeluk pohon pinus ketika angin menerpa kami," sebut Aman Syaiful, salah seorang penonton pacuan kuda.

Ada sebuah rumah balon yang diangkat angin ke atas, dimana dalam rumah itu masih ada anak anak yang bermain di rumah balon. Anak itu terjatuh dan dibawa untuk mendapatkan pelayanan medis, katanya.

Angin puting beliung itu sempat membuat penonton pacuan kuda panik. Event pacuan kuda baru saja dibuka Senin (7/1/2018) dalam rangka memeriahkan HUT Bener Meriah. Walau tidak berlangsung lama, namun angin itu telah mengakibatkan tempat rumah balon untuk bermain anak anak porak poranda.

Usai memporak poranda rumah balon, angin itu terus berputar menuju kandang kuda dari kontingen Gayo Lues. Kandang kuda ini mengalami kerusakan. Namun walau angin itu sudah memporak poranda sebagain tenda dan lapak di arena pacuan kuda ini, tidak ada korban jiwa dari angin yang sudah menjadi langganan bagi kabupaten Bener Meriah ini.

Menurut kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bener Meriah Sadra AK, didampingi Agus Ampera, Kabid Kedarutan, akibat sapuan puting beliung itu kerugian ditaksir sekitar Rp 15 juta. Keempat korban puting beliung yang mengalami luka ringan, setelah mendapatkan perawatan medis dibawa pulang oleh keluarga. ( Baga)


Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda