Beranda / Berita / Aceh / Pesantren di Aceh Benarkan Adanya Bantuan dari Kemenag

Pesantren di Aceh Benarkan Adanya Bantuan dari Kemenag

Senin, 05 Oktober 2020 18:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Roni/Biyu

Kolase foto Tgk. H. Saifuddin Sa’dan dan Tgk. H. Faisal Ali 


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia menyalurkan bantuan operasional untuk pesantren dan pendidikan keagamaan Islam di masa pandemi Covid-19. Pemberian bantuan berdasarkan SK Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama No. 4472 Tanggal 12 Agustus 2020.

Kementerian Agama menerima amanah berupa anggaran sebesar Rp2,599 triliun untuk membantu pesantren dan pendidikan keagamaan Islam di masa Covid-19.

Anggaran ini disalurkan dalam bentuk Bantuan Operasional (BOP) untuk 21.173 pesantren, terdiri atas: 14.906 pesantren dengan kategori kecil (50-500 santri), 4.032 pesantren kategori sedang (500-1.500 santri), dan 2.235 pesantren kategori besar dengan santri di atas 1.500 orang.

Jumlah ini terdiri atas, 5.455 pesantren kategori kecil (mendapat bantuan Rp25juta), 1.720 pesantren sedang (Rp4 0juta), dan 1.674 pesantren besar (Rp50 juta).

Memastikan hal itu, Dialeksis.com melakukan penelusuran ke dua pesantren yakni Pesantren Modern Al-Falah Abu Lam U dan Pesantren Mahyal Ulum Al-Aziziyah di Aceh sebagai sample guna mengecek realisasi dari kebijakan program Kementerian Agama tersebut.

Menurut Tgk. H. Faisal Ali Pimpinan Pesantren Mahyal Ulum Al-Aziziyah, Aceh Besar membenarkan hal itu. ”Kami memang mendapatkan surat langsung dari Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren memberikan informasi perihal bantuan operasional pendidikan pesantren untuk pesantren kami,” jelasnya saat dihubungi Dialeksis.com (5/10/2020).

Masih menurut penjelasan Tgk. Faisal Ali, besarannya sebanyak Rp 40 juta yang ditransfer langsung ke rekening melalui Bank BNI Pusat.

Hal senada juga disampaikan Tgk. H. Saifuddin Sa’dan, M.Ag, salah satu pengurus Yayasan Pesantren Modern Al- Falah Abu Lam U. Pihaknya membenarkan pesantrennya menerima bantuan dari Kementerian Agama.

“Bantuan berupa anggaran sebesar 15 juta rupiah, kami gunakan dalam rangka kebutuhan daring bagi pendidikan. Kami hanya sekali saja menerima bantuan, belum ada kabar apakah masuk ke tahap kedua,” ungkapnya.

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda