Pertama dalam Sejarah, Aceh Tuan Rumah Temu Mapala 2023
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
Kegiatan Temu Wicara Kenal Medan (TWKM) Mapala se-Indonesia di Universitas Siliwangi, Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu (12/6/2022). [Foto: dok. Riski for Dialeksis.com]
DIALEKSIS.COM | Takengon - Pertama dalam sejarah, Provinsi Aceh terpilih sebagai tuan rumah Temu Wicara Kenal Medan (TWKM XXXIII) tahun 2023. TWKM XXXIII akan dilaksanakan di Universitas Gajah Putih, Takengon, Aceh Tengah.
Hal ini berdasarkan Hasil keputusan Musyawarah Besar (MUBES) Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) se-Indonesia di Universitas Siliwangi, Tasikmalaya, Jawa barat, Minggu (12/6/2022).
Ketua Umum MAHAGAPA Universias Gajah Putih, Rahmad Rizki mengatakan Mahasiswa Gajah Putih Pecinta Alam (MAHAGAPA) berhasil meraih suara terbanyak dan terpilih sebagai tuan rumah penyelenggara TWKM (Temu Wicara Kenal Medan) XXXIII Tahun 2023.
"Pusat Koordinasi Daerah (PKD) ACEH melalui Mahasiswa Gajah Putih Pecinta Alam (MAHAGAPA) berhasil merebut tuan rumah Temu Wicara Kenal Medan XXXIII Mapala seluruh Indonesia Tahun 2023," ujar Riski, Senin (13/6/2022) kepada Dialeksis.com.
Selain itu, ujarnya, Mapala MAHAGAPA mengalahkan Himatala Binawan yang merupakan perwakilan JABODETABEKA dan Mapala UNISI perwakilan DIY Yogyakarta, yang mengusulkan diri menjadi tuan rumah pada kegiatan pertemuan pecinta alam se-Indonesia atau TWKM di Kota Tasikmalaya, Jawa barat Barat.
"Mapala MAHAGAPA Universitas Gajah Putih ini berhasil mendulang suara terbanyak 134 dari 367 Mapala se-Indonesia yang hadir saat di kegiatan tingkat Universitas itu," kata pria yang sering dipanggil Paddel.
Ia juga mengatakan, pihaknya akan langsung bergerak cepat melakukan berbagai persiapan guna mensukseskan TWKM ke-33 tersebut.
Diantaranya kegiatan yang akan dilaksanakan berupa Kenal Medan meliputi Gunung Hutan, Susur Goa, Arung Jeram dan rock climbing yang akan mengeskplor sumber daya alam Provinsi Aceh.
Dirinya berharap Pemerintah Aceh, TNI dan Polri bisa membantu kegiatan ini.
"Kegiatan ini juga menjadi sejarah pertama bagi mahasiswa pecinta alam Aceh," pungkasnya. [NH]