Beranda / Berita / Aceh / Jurnalis Aceh Dilatih Jurnalisme Data

Jurnalis Aceh Dilatih Jurnalisme Data

Senin, 13 Juni 2022 23:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Fasilitator sedang menjelaskan materi Jurnalisme Data. [Foto: dok. FJL for Dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) Aceh menggelar pelatihan jurnalisme data untuk 15 jurnalis dari kabupaten/kota di Aceh. Jurnalisme data menjadi metode baru bagi jurnalis untuk melahirkan karya jurnalistik yang lebih presisi.  

Pelatihan tersebut digelar 10-13 Juni 2022 di Banda Aceh. Program ini didukung oleh IVLP Pemerintah Amerika Serikat. Selama empat hari peserta dilatih oleh fasilitator Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, Afifuddin dan jurnalis Digdata.id Hotli Simanjuntak.  

Pelatihan tersebut menggunakan kurikulum  jurnalisme data yang disusun oleh AJI Indonesia.  

Koordinator FJL Aceh Zulkarnaini Masry mengatakan jurnalisme data menjadi tren baru dalam peliputan berita. Melalui data, karya jurnalistik lebih berbicara.  

"Dalam karya jurnalistik berbasis data, kita memposisikan data sebagai landasan utama," kata pria yang disapa Zoelmasry.  

Zoelmasry berharap setelah mengikuti pelatihan itu, para jurnalis dapat membuat karya jurnalistik dengan memanfaatkan data-data yang ada. Dia menambahkan melalui karya jurnalistik data-data yang biasanya hanya dilihat sebagai angka-angka dianalis dan diberi makna.  

Para peserta dilatih cara menambang data di Google, mengolah data menggunakan Google Sheet, membuat hipotesa, menyusun tor liputan, dan memvisualisasi data ke dalam tulisan atau video jurnalistik.  

Fasilitator Afifuddin menyampaikan bahwa data dianggap menjadi solusi untuk menghasilkan produk jurnalistik yang berkualitas di era hoaks saat ini.  

"Jurnalis dapat mengambil dari sumber data terbuka, baik bersumber dari pemerintah maupun swasta. Data tersebut diberi konteks dengan narasi," kata Afif. 

Peserta sedang memaparkan hasil kerja kelompok Jurnalisme Data di Hotel Oasis Kutaraja, Banda Aceh, Aceh, Senin (13/6/2022). [Foto: Naufal Habibi]

Afif mengatakan saat ini jurnalisme data masih menjadi hal baru di kalangan jurnalis di Aceh. Ini pelatihan jurnalisme data pertama yang diadakan di Aceh. Sementara ditingkat nasional dan internasional jurnalisme data sudah berkembang pesat.  

Afif menuturkan banyak data-data terbuka yang menarik untuk dijadikan bahan liputan. Dia mencontohkan persoalan sampah jika dianalisis menggunakan metode jurnalisme data maka akan lahir karya jurnalistik yang kuat.  

Namun dia menilai di Aceh belum bangak lembaga dan instansi pemerintah yang menyediakan data terbuka secara berkala.

"Kalau di tingkat kementerian banyak data terbuka yang bisa diakses gratis oleh jurnalis. Kita berharap Pemprov Aceh juga mau menulis data-data di websitenya," kata Afif. 

"Tantangannya jurnalis harus tekun mengolah data dan pisau analisis harus kuat," kata Afif.  

Salah seorang peserta Fendra mengatakan jurnalisme data sangat penting untuk dipelajari oleh jurnalis Aceh. 

"Jurnalisme data ini merupakan jurnalisme yang berumur panjang dan menjadi referensi terus bagi orang-orang yang mencari data," kata Fendra. [NH]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda