kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Persoalan Rumah Ibadah di Aceh Singkil, Pemprov Bentuk Tim Mediasi Dialog

Persoalan Rumah Ibadah di Aceh Singkil, Pemprov Bentuk Tim Mediasi Dialog

Senin, 01 Februari 2021 21:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Roni
Ketua FKUB Aceh, Nasir Zalba. [For Dialeksis]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Aceh, Nasir Zalba mengatakan, persoalan pendirian rumah ibadah umat Kristen di Aceh Singkil, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh sudah membentuk tim untuk memediasi antar pihak di sana.

"Tim ini akan segera bekerja. Kebetulan ketua tim saya ditunjuk, secara maraton kita akan lakukan langkah-langkah dialog, sudah terjadi konflik tentu penyelesaiannya kan melalui dialog antara internal umat Kristen dan umat Islam di sana," jelas Nasir saat dihubungi Dialeksis.com, Senin (1/2/2021).

Target dari dialog ini adalah adanya kesepakatan yang dapat diterima bersama antar umat beragama di sana.

"Gubernur Aceh sudah membentuk tim, target kita lahirnya kesepakatan, berapa kebutuhan riil Gereja bagi umat Kristen. Nah kemudian berapa pula yang disetujui dan disepakati oleh umat Islam. Inilah yang akan didialogkan, jadi bukan sekadar keinginan, tapi kebutuhan," jelas Ketua FKUB Aceh itu.

Ia melanjutkan, langkah awal tim tersebut nantinya melakukan pendataan serta pemetaan terkait kebutuhan pembangunan rumah ibadah di Aceh Singkil.

"Misalnya di suatu lokasi ada beberapa gereja, ya sebaiknya digabung dibuat satu gereja kalau tempat jemaatnya berdekatan," ujar Nasir

Kemudian Ketua FKUB Aceh itu juga meminta semua agar mengedepankan aturan yang ada berupa qanun dan UUPA yang menjadi dasar hukum. Meski demikian, jalan dialog menjadi satu-satunya solusi bila aturan hukum tak dapat dipenuhi.

"Makanya harus kita dialogkan, sebab harus kita gali dan cari jawaban atau solusi terbaiknya bagaimana. Kita cari titik temu. Yang penting semua pihak itu ya melihat persoalan ini secara jernih, kita kedepankan aturan, harus ada keikhlasan, jangan kita kedepankan ego sendiri," pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda