Penyalahgunaan Narkoba adalah Pengaruh Buruk Globalisasi
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Era globalisasi sangat mempengaruhi perilaku generasi muda Aceh. Hal itu berimbas pada pola hidup kaum millennial yang banyak berkiblat ke gaya barat. Maraknya penggunaan narkoba juga merupakan imbas buruk dari pengaruh budaya asing.
Penegasan tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua TP PKK Aceh Dyah Erti Idawati, dalam sambutannya membuka pelatihan Parenting Pola Asuh pada Anak dan Remaja. Kegiatan yang mengangkat tema Membentuk Karakter Cinta dan Kasih Sayang Keluarga ini, di pusatkan di Hotel Sultan, Senin (22/4/2019).
"Berkaca dari kondisi sekarang ini, kita melihat sendiri betapa gencarnya globalisasi dalam mempengaruhi perilaku generasi muda kita, hal itu terlihat dari pola hidup mereka yang banyak berkiblat ke gaya barat. Maraknya penggunaan narkoba juga tidak bisa dilepaskan dari pengaruh budaya asing ini," ujar Dyah Erti.
Wanita yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Dekranasda Aceh juga mengungkapkan, penyebaran narkoba di Aceh tidak hanya menyasar perkotaan tetapi telah merambah hingga ke pelosok Gampong.
"Penyebaran narkoba di Aceh tidak hanya di wilayah perkotaan, tetapi telah meyebar hingga ke gampong-gampong. Oleh karena itu sangat tidak mengherankan jika 75 persen penjara di seluruh Aceh dipenuhi para narapida narkoba," ungkap Dyah Erti.
Oleh karena itu, Dyah Erti mengingatkan, bahwa pola asuh anak menjadi kunci utama menghindarkan generasi muda Aceh dari pengaruh narkoba. "Inilah yang menjadi alasan mengapa pelatihan parenting ini penting diselenggarakan."
Lebih lanjut Dyah Erti mengimbau seluruh TP PKK kabupaten kota se-Aceh, untuk belajar dan menggali sebanyak-banyaknya informasi terkait strategi pola asuh yang baik, dan mengaplikasikannya dalam lingkungan keluarga.
"Dengan demikian kita dapat melindungi anak-anak kita dari cengkeraman segala hal yang berpotensi merusak moralnya. Oleh karena itu, setelah mengikuti pelatihan ini, saya imbau seluruh TP PKK Aceh untuk menjadi menjadi garda terdepan dalam mensosialisasikan program ini sebagai bentuk upaya melindungi anak-anak dari kerusakan moral," pungkas Dyah Erti Idawati. (g)