Anggota komisi II DPR RI Muhammad Nasir Djamil [Dok. Dialeksis.com]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Anggota komisi II DPR RI Muhammad Nasir Djamil menyampaikan respon terkait pernyataan masyarakat mengenai rekrutmen tenaga honorer.

Beberapa masyarakat mempertanyakan mengapa hanya profesi guru honorer saja yang direkrut, padahal masih banyak profesi-profesi lainnya seperti tenaga K2 administrasi yang lain terutama di kantor Kemenag dan Kantor Urusan Agama (KUA) serta tenaga bagian perhubungan dan pertanian.

Nasir menjelaskan memang dalam konstitusi hal itu telah disebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pekerjaan, itu artinya bahwa negara menyiapkan lapangan kerja bagi warga negaranya.

"Tetapi memang dalam kenyataannya tentu penyelenggara negara seperti Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan juga pemerintah itu harus memiliki prioritas, yaitu menentukan siapa saja diantara warga negara dan profesi apa saja yang kemudian harus diprioritaskan," ungkapnya dikutip Dialeksis.com dari akun Facebook Nasir Djamil, Sabtu (12/6/2021).

"Bukan berarti kemudian selain profesi guru itu tidak diprioritaskan, tetapi masukan dari warganet terutama bagaimana mengisi posisi administrasi dari Kementerian agama terutama di KUA saya pikir itu juga perlu dipertimbangkan," tambahnya.

Anggota DPR RI asal Aceh itu juga mengatakan akan menyampaikan kepada pihak Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) serta Badan Kepegawaian Negara terkait dengan aspirasi-aspirasi warganet yang dialamatkan kepada anggota DPR.