Beranda / Berita / Aceh / Pengungsi Rohingya Kabur dari Gedung Penampungan Diduga Karena Ingin Jumpa Keluarga di Malaysia

Pengungsi Rohingya Kabur dari Gedung Penampungan Diduga Karena Ingin Jumpa Keluarga di Malaysia

Sabtu, 07 Januari 2023 18:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Gita

Staf UNHCR, Hendrik C Therik. [Foto: Dialeksis/Rizkita]


DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Staf Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR), Hendrik C Therik menanggapi terkait perihal kaburnya 29 pengungsi Rohingya dari tempat penampungan sementara di Bekas Gedung Imigrasi Lhokseumawe pada waktu lalu.

Kepada Dialeksis.com saat ditemui di lokasi penampungan, Sabtu (7/1/2023) siang, Hendrik menjelaskan bahwa UNHCR sudah berkoordinasi dengan pihak ke keamanan dan lembaga pemerintah lainnya terkait kelanjutan kaburnya para pengungsi tersebut.

“Kita tidak tahu kemana mereka pergi, karena mereka pergi tanpa memberitahukan kepada UNHCR, tapi jika kita lihat dari pengalaman sebelumnya beberapa yang berangkat secara mandiri dari tempat penampungan biasa bertempat (pergi) ke negara Malaysia. Mungkin mereka punya kerabat sehingga mereka punya keinginan besar berangkat kesana,” katanya.

Selama ini, UNHCR hanya dapat memberikan peringatan kepada pengungsi Rohingya tentang bahaya dan resiko apa saja yang dapat mereka jumpai apabila mereka mengambil keputusan pergi dari tempat penampungan tanpa menggunakan jalur yang resmi.

“Wanita, anak-anak dan pria yang rentan seperti mereka tetap meninggalkan penampungan, meskipun mereka telah mengetahui resiko yang didapatkan. menunjukkan besarnya keinginan mereka untuk pergi dan bersatu kembali dengan keluarga mereka yang berada di tempat lain,” ujarnya.

UNHCR menambahkan, pengungsi Rohingya adalah termasuk kelompok orang yang paling dipersekusi di dunia. Mereka mungkin sudah bertahun-tahun tidak berjumpa dengan keluarganya sehingga dorongan untuk melanjutkan perjalanan sangat besar. Sementara saat ini mereka tidak memiliki opsi menempuh perjalanan yang legal atau resmi untuk bersatu kembali dengan keluarga yang berada diluar Indonesia.

“Selain itu juga kita terus memberikan informasi perkembangan terhadap lembaga atau instansi pemerintah terkait, dengan harapan diberikan mekanisme perjalanan yang formal yang bisa ditempuh para Imigran Rohingya tersebut,” ucapnya.

Sebelumnya, sebanyak 229 imigran terdampar di dua titik berbeda di Kabupaten Aceh Utara, selanjutnya mereka ditampung sementara di Kantor Imigrasi di Desa Ulee Blang Mane, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe pada November 2022 lalu.

Jumlah mereka tersisa di penampungan sebanyak 146 orang dari total sebelumnya 229 orang, jadi total yang sudah kabur 83 orang.[Git]

Keyword:


Editor :
Akhyar

riset-JSI
Komentar Anda