ketua Bappeda Aceh, H. T. Ahmad Dadek, SH, MH[Dok. Serambinews.com]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pemerintah Aceh terus berupaya meningkatkan innovasi menghadapi era global. Pemerintah Aceh berupaya mengedepankan aspek pemanfaatan Iptek dan inovasi, sebagai faktor pembentuk daya saing (innovation-driven development).

Hal itu dijelaskan ketua Bappeda Aceh, H. T. Ahmad Dadek, SH, MH. Kepala Bappeda Provinsi Aceh menjawab Dialeksis.com, Sabtu (12/06/2021) via selular.

Menurut Ahmad Dadek, inovasi menjadi salah satu unsur penting dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, dan selanjutnya dijabarkan dalam PP 38 Tahun 2017 tentang Inovasi Daerah. Inovasi menentukan tingginya daya saing suatu daerah/negara, jelasnya.

Disebutkan Ahmad Dadek, Pemerintahan Aceh pada tahun 2020 memiliki 5 Top inovasi, diantaranya Adminduk oleh Petugas Registrasi Gampong Inovasi dari Dinas Registrasi dan kependudukan Aceh.

Selanjutnya, KoETA radja inovasi dari Dinas Perhubungan Aceh, Samsat Jempol (Jemput Pajak Online) inovasi dari Badan Pengelolaan Keuangan Aceh. E-Katalog Lokal Rumah Layak Huni inovasi dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Ace, dan Sistim Informasi Manajemen Kinerja (SIManJa) inovasi dari Badan Kepegawaian Aceh.

Menurutnya, pemerintah terus mendorong semangat berinovasi dapat diwujudkan dalam setiap kebijakan pelaksanaan pembangunan. Apalagi pemerintah sudah memasukan unsur penilaian inovasi dalam Anugerah Perencanaan Pembangunan Daerah (Anugerah Pangripta) yang setiap tahun dilaksanakan oleh Bappenas.

Demikian juga dengan penilaian dan pengukuran Indeks Inovasi Daerah yang dilaksanakan setiap tahun oleh Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan dikompetisikan melalui Anugerah Inovasi Daerah (Innovation Government Award), jelas Ahmad Dadek.

Tahun 2020 Pemerintah Aceh memperoleh penghargaan dari Pemerintah Pusat dari Pusat Litbang Inovasi Daerah, Badan Penelitian dan Pengembangan (BPP), Kemendagri berupa Innovation Government Award 2020 (IGA 2020) dengan predikat “Sangat Inovatif”.

Penghargaan ini, jelas Dadek, diberikan sebagai bentuk apresiasi Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Aceh yang telah berupaya melakukan berbagai perubahan dengan inovasi-inovasinya terutama yang berkaitan dengan upaya peningkatan kualitas pelayanan publik.

Menurut Dadek, Provinsi Aceh pada ajang IGA 2020 ikut ambil bagian, ini sebagai bentuk komitmen terhadap pelaksanaan amanat Peraturan Pemerintah Nomor: 38 tahun 2017 Tentang Inovasi Daerah.

Selain itu, jelasnya juga dalam rangka menindaklanjuti Surat Mendgari tentang penilaian indeks inovasi daerah. Pemerintah Aceh telah mengikutsertakan lebih dari100 inovasi lebih yang diinput oleh Bappeda, melalui aplikasi yang disediakan TIM IGA Kemendagri, sebutnya. (baga)