Pemerintah Aceh Harus Prioritaskan Pembangunan Infrastruktur Penanggulangan Banjir
Font: Ukuran: - +
Reporter : fatur
Dekan Fakultas Teknik Unmuha, Dr. Ir. Hafnidar A. Rani, ST, MM, IPU, ASEAN Eng. [Foto: Istimewa]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Musim Hujan yang terus menimpa daerah Aceh membuat beberapa wilayah harus terendam banjir. Tak sedikit pula yang terendam, bahkan di Aceh Timur sebelumnya hampir mencapai 11 Kecamatan yang membuat ribuan jiwa harus mengungsi.
Dekan Fakultas Teknik Unmuha, Dr. Ir. Hafnidar A. Rani mengatakan, seharusnya pemerintah Aceh sudah berpikir dengan serius dalam menangani permasalahan banjir ini.
“Terlihat dari permasalahan banjir yang terjadi saat ini, nampak bahwa pemerintah Aceh kurang serius dalam menangani permasalahan banjir yang melanda Aceh akhir-akhir ini,” ucapnya kepada Dialeksis.com, Kamis (10/3/2022).
Kemudian, dirinya mengatakan, seharusnya di masa kemarau atau dimasa tidak turun hujan sama sekali, pemerintah Aceh harus memprioritaskan pembangunan infrastruktur penanggulangan banjir.
“Untuk skala besar berarti dibutuhkan tanggul, waduk, atau mengeruk kembali sungai yang ada, hal ini ditujukan menormalisasikan kembali sungai, agar dapat menampung air ketika musim hujan datang,” sebutnya.
Dalam hal ini, kata Dr Hafnidar, penting sekali untuk melakukan perencanaan risiko bencana yang didukung dengan anggaran tentunya.
“Untuk di kota sendiri, juga harus ada Ruang Terbuka Hijau (RTH) atau Green Open Space, kemudian, saluran pembuangan yang lancar, tidak ada sumbat sama sekali, terutama di jalan. Drainase juga harus dibuat sedemikian rupa. Ini kita jumpai ada tidak rata Drainase. Drainase sebaiknya diberi lubang resapan setiap 5 meter dan bak kontrol (manhole) harus rata dengan permukaan jalan,” sebutnya.
Oleh karena itu, kata Dr Hafnidar penting sekali strategi-strategi tertentu dalam mengatasi permasalahan banjir ini.
“Terutama di pinggiran-pinggiran sungai, banyak sekali masih kita dapati rumah-rumah yang berada di pinggiran-pinggiran sungai, ini juga harus ditertibkan. Permasalahan sampah juga, masih banyak sekali yang harus diselesaikan terkait permasalahan-permasalahan yang dapat mengakibatkan banjir,” tukasnya.
“Saya selaku akademisi tidak bisa berbuat banyak, saya hanya bisa menunjukkan hasil daripada penelitian yang saya lakukan saja, sisanya kembali kepada pemerintah, dalam hal ini pemerintah harus memprioritaskan infrastruktur penanggulangan banjir,” pungkasnya. [ftr]