Beranda / Berita / Dunia / Setengah juta Warga Australia Hadapi Perintah Evakuasi Banjir

Setengah juta Warga Australia Hadapi Perintah Evakuasi Banjir

Kamis, 03 Maret 2022 22:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Pemandangan jalan yang banjir setelah hujan lebat di Lismore, New South Wales, Australia, Rabu (2/3/2022). [Foto: AAP Image/Jason O'Brien via Reuters]


DIALEKSIS.COM | Australia - Pihak berwenang di Australia, Kamis (3/3/2022), mengeluarkan perintah dan peringatan evakuasi bagi warganya untuk segera mengungsi setelah hujan lebat memicu banjir bandang di kota terbesarnya. 

Pantai timur Australia telah dihantam cuaca buruk yang telah memutus seluruh infrastruktur kota dan menenggelamkan ratusan rumah dan pertanian selama seminggu terakhir.

Bahkan, tiga belas orang tewas sejak banjir mulai seminggu yang lalu.

"Kami percaya bahwa keadaan akan menjadi lebih buruk," kata Perdana Menteri negara bagian New South Wales, Dominic Perrottet kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa sekitar setengah juta orang akan terpengaruh oleh perintah dan peringatan evakuasi.

Perrottet mengatakan banjir kemungkinan akan lebih buruk di beberapa tempat daripada banjir tahun lalu, yang merupakan yang terburuk dalam 60 tahun.

Tahun kedua banjir datang ketika pola cuaca La Nina, biasanya terkait dengan peningkatan curah hujan, telah mendominasi pantai timur Australia selama musim panas. Sungai-sungai dan daerah tangkapan air sudah mendekati kapasitasnya sebelum akhirnya meluap setelah hujan terus-menerus selama beberapa minggu terakhir.

Sementara itu di Queensland tenggara, hujan deras dan angin kencang masih mendera serta banjir besar selama beberapa hari terakhir telah menghambat upaya bantuan. Badan Cuaca setempat memperkirakan hujan sangat lebat akan terjadi pada Kamis (3/3/2022).

"Kondisi akan tidak stabil selama 24 hingga 48 jam ke depan," kata Perdana Menteri Queensland, Annastacia Palaszczuk kepada wartawan. 

"Saya belum pernah melihat badai dan banjir seperti ini, semua dilempar ke kita sekaligus," ucapnya. [Reuters]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda