Beranda / Berita / Aceh / Parlok Lolos Verifikasi Administrasi Dinilai akan Merubah Wajah Politik Lokal di Aceh

Parlok Lolos Verifikasi Administrasi Dinilai akan Merubah Wajah Politik Lokal di Aceh

Minggu, 16 Oktober 2022 14:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora

 Dosen Ilmu Politik FISIP Universitas Syiah Kuala (USK) Aryos Nivada. Foto: Ist


DIALEKSIS.COM | Aceh - Empat partai politik lokal Aceh memenuhi syarat verifikasi administrasi sebagai peserta Pemilu 2024. Pengumuman itu disampaikan Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh melalui surat nomor 5/PL.01.1-Pu/11/2022 pada Jumat, 14 Oktober 2022.

Ke empat partai lokal yang dinyatakan lolos tahap verifikasi administrasi tersebut yaitu Partai Adil Sejahtera (PAS) Aceh, Partai Darul Aceh (PDA), Partai Geunerasi Atjeh Beusaboh Tha’at dan Taqwa (Gabthat), dan Partai Soliditas Independen Rakyat Aceh (SIRA).

Khusus untuk Partai Aceh (PA) dan Partai Nanggroe Aceh (PNA) telah lebih awal dinyatakan memenuhi syarat lantaran keduanya merupakan partai politik parlemen, yang dinyatakan lolos verifikasi berdasarkan Keputusan MK Nomor 55 Tahun 2020. 

Menanggapi hal itu, Dosen Ilmu Politik FISIP Universitas Syiah Kuala (USK) Aryos Nivada mengatakan, lolosnya partai lokal baru dan lama tentu memiliki warna dan karakter tersendiri dalam politik lokal yang terjadi di Aceh pada saat Pemilu 2024 mendatang. 

Hal ini disebabkan menurut Aryos karena Aceh memiliki keanomalian politik dalam sistem politik Indonesia karena keberadaan partai lokalnya dan membedakan prakteknya dibandingkan provinsi lainnya. 

Namun, kata dia, ada beberapa hal yang perlu dicermati dengan keberadaan 6 Parlok itu menunjukkan tingkat persaingan semakin tinggi ketika Pemilu 2024. 

“Kuncinya, keberadaan Parlok ini bisa berhasil meraih kemenangan dan kursi tentunya tidak terlepas dari keseriusan membangun strategi, melakukan konsolidasi di akar rumput maupun strategi jitu dalam memenangkan pertarungan politik di 2024,. Perlu diingat tidak mudah meraih kepercayaan dan simpatik dari pemilih di Aceh” kata Pengamat Politik Keamanan itu kepada Dialeksis.com, Minggu (13/10/2022).  

Menurutnya, keberadaan Parlok tentunya bukan mudah untuk meraih kursi di parlemen. Karena dia akan mengalami 2 kali tantangan. Pertama, pertarungan sesama parlok dan tantangan kedua ditambah pertarungan dengan Parnas. 

“Hal ini tidak mudah, makanya perlu kerja-kerja serius dari partai lokal untuk menunjukkan eksistensi mereka dan mampu memiliki Bargaining position dari hasil Pemilu 2024 nantinya,” jelasnya lagi. 

Sementara itu, kata Aryos, bagi partai lokal lama seperti PA dan PNA, jangan menganggap keberadaan parlok baru itu tidak memiliki dampak dan menganggap sudah punya nama besar maupun terlalu percaya diri karena punya modal politik awal yang besar.

Tentunya, lanjut Aryos, PA dan PNA bisa saja semakin tergerus dengan adanya Parlok baru. Mau tidak mau, parlok lama juga harus berupaya keras guna mempertahankan dan meningkatkan jumlah kursinya ketika pertarungan sesama partai lokal di 2024 maupun dengan partai nasional. 

“Bisa saja kedepannya, peta komposisi keberadaan partai lokal di parlemen nantinya akan mengalami polarisasi dan dinamis,” jelas Direktur Eksekutif Lingkar Sindikasi Grub ini. 

Aryos menilai, ini menjadi satu bentuk perubahan dinamika politik yang menguntungkan secara geo politik lokal di Aceh dan juga akan mempengaruhi episentrum kekuasaan kedepannya di dalam menjalankan tata kelola parlemen di pemerintahan Aceh. 

“Keberadaan partai lokal yang lolos akan merubah wajah politik lokal di Aceh, yang akan menunjukkan bagaimana kedepan arah kekuasaan di dalam parlemen nantinya,” pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda