MPO Soroti Dugaan Korupsi Proyek Pengadaan Wastafel, Minta Atensi Polda Aceh
Font: Ukuran: - +
Reporter : Roni
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Koordinator Masyarakat Pengawal Otsus (MPO) Aceh Syakya Meirizal menyoroti proyek pengadaan wastafel atau tempat cuci tangan portabel di Dinas Pendidikan Aceh senilai Rp 41,2 miliar.
Hal itu disampaikan melalui video sidak di SMA 16 Kota Banda Aceh yang diunggah di akun Facebooknya Syakya Meirizal sebagaimana dikutip Dialeksis.com, Rabu (24/2/2021).
Ia menyampaikan, sejak dibangunnya wastafel di sekolah tersebut, belum pernah dialiri air dari sumur bor yang menjadi paket proyek pengadaan tempat cuci tangan portabel tersebut. Kemudian water tank juga tak terisi akibat air dari sumur bor tidak mengalir dan berfungsi sebagaimana mestinya.
Justeru pihak sekolah yang kemudian berinisiatif menyambung pipa-pipa yang ada di lokasi tersebut yang sebelumnya tidak tersambung, namun disambung sendiri oleh pihak sekolah melalui sumber air dari sumur existing agar bisa dimanfaatkan oleh para siswa.
"Inilah indikasi-indikasi adanya perbuatan melawan hukum dan tindak pidana korupsi. Kita berharap kepada Polda Aceh, kepada pak Kapolda untuk memberi atensi khusus," ungkap Syakya.
Tangkap layar Facebook Syakya MeirizalIa berujar, ada 400 lokasi lebih di seluruh Aceh terkait proyek ini. Dan tempatnya melakukan sidak berada di pusat Kota Banda Aceh, tepatnya sekitar 3-4 kilometer dari Mapolda Aceh dan tiga kilometer dari Dinas Pendidikan Aceh.
"Bayangkan kalau di pusat kota saja pengerjaan proyeknya bisa seburuk ini, apalagi dengan di wilayah lain, kabupaten/kota yang jauh dari pantauan aparat penegak hukum," ujar Syakya.
"Pihak rekanan yang saat ini mungkin masih dalam masa pemeliharaan, masih berkewajiban untuk penyempurnaan pekerjaan ini, tapi tidak pernah bertanggungjawab atas kelalaian dari pekerjaan tersebut. Untuk itu, kepada bapak Kapolda Aceh dan Direskrimsus Polda Aceh agar memberikan antensi," pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, Polda Aceh sudah membidik proyek pengadaan wastafel di Dinas Pendidikan Aceh. Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Winardy mengatakan, pihaknya masih mendalami dan mempelajari data-data yang sudah dimiliki serta menentukan langkah selanjutnya apakah ditingkatkan ke tahap penyelidikan atau tidak.