Menakar Antusiasme Warga Aceh Ikut Vaksinasi, Daftar Cakupan Bisa Jadi Rujukan
Font: Ukuran: - +
Reporter : Akhyar
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani. [Foto: Ist.]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Berangkat dari pernyataan Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes AcehTenggara sebagaimana dilansir dari Serambinews.com, adanya dosis vaksin yang tidak terpakai karena pada awal-awal vaksinasi terdapat masyarakat yang kurang antusias dalam mengikuti vaksinasi.
Tentu saja istilah antusiasme warga dalam mengikuti program vaksinasi ini akan sangat berdampak besar pada tercapainya herd immunity (kekebalan kelompok) di Aceh. Dimana herd immunity merupakan situasi sebagian besar masyarakat sudah terlindungi atau kebal terhadap penyakit tertentu, termasuk Virus Covid-19.
Dalam rangka menanyakan laporan terhadap antusiasme warga untuk program vaksinasi, Dialeksis.com mencoba mengonfirmasi kepada Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani atau lebih dikenal SAG.
Berkenaan dengan masalah apakah warga Aceh saat ini sudah mulai antusias ikut program vaksinasi atau masih ada warga yang takut disuntik, SAG mengaku tidak kuasa menjawab pertanyaan tersebut. Karena, laporan lengkapnya berada di kabupaten/kota masing-masing.
“Kan informasi real (asli)-nya ada di kabupaten/kota. Nah, daftar cakupan vaksinasi antar kabupaten/kota bisa menjadi rujukan. Semisal kenapa vaksinasi kabupaten Aceh Besar masih rendah, sedangkan di Banda Aceh sudah tinggi. Biar tuntas semua, perlu ditanyakan ke Satgas Kabupaten/kota yang memang fokus mereka,” ujar SAG kepada reporter Dialeksis.com, Banda Aceh, Selasa (14/9/2021).
SAG melanjutkan, sikap masyarakat setempat apakah antusias ikut vaksin atau tidak, hanya Satgas Covid kabupaten/kota yang lebih tahu. Karena secara perlakuan untuk program vaksinasi, semua kabupaten/kota sama. Semisal waktu mulai vaksin diadakan secara serentak, distribusi vaksin sesuai kebutuhan, dan pedoman siapa-siapa yang menjadi sasaran vaksinasi.
Herd Immunity
Pada kesempatan yang sama, Dialeksis.com juga membuka sedikit obrolan mengenai herd immunity. Berdasarkan penjelasan SAG, herd immunity bisa tercapai apabila semua semua warga regional (wilayah) di Aceh sudah 80 persen terimunisasi.
Dalam artian, jelas SAG, herd immunity secara teori bisa menyetop penyebaran Virus Corona di Aceh. Analoginya, apabila dalam sebuah kelompok terdapat lima orang, satu diantaranya adalah carrier (pembawa virus) sedangkan empat lainnya telah herd immunity, maka virus itu tidak akan menular lagi ke empat orang tadi, dan virusnya akan setop pada si carrier saja.
Namun, asumsi dari apakah herd immunity bisa terbukti ampuh untuk menangkal Covid-19, SAG mengatakan, masih terlalu dini bagi kita untuk bisa menjawab itu. Karena yang menjadi fokus saat ini ialah bagaimana caranya kita mencapai herd immunity dari program vaksinasi di Aceh.
Oleh karenanya, SAG juga mengimbau agar Satgas Covid Kabupaten/Kota untuk terus berupaya dan mendongkrak vaksinasi dengan cara giat memberi pemahaman kepada warga setempat. Sehingga, harapannya herd immunity bisa tercapai dan Aceh bisa terbebas dari bayang-bayang Virus Corona. [AKH]