Beranda / Berita / Aceh / Meminumkan Racun Kepada Anaknya, Istri Muda Ini Bakar Mobil dan Bunuh Diri

Meminumkan Racun Kepada Anaknya, Istri Muda Ini Bakar Mobil dan Bunuh Diri

Jum`at, 29 November 2019 13:01 WIB

Font: Ukuran: - +

Kasat Serse Polres Aceh Tengah memperlihatkan dot susu yang dipergunakan NS untuk meracuni anaknya. [Foto: Ist.]


DIALEKSIS.COM | Takengon - Usai meminumkan racun pembunuh babi kepada anaknya, NS kembali beraksi. Mobil milik suaminya dibakar. Diapun terkapar tak jauh dari lokasi mobil yang hangus jadi arang.

NS, 30, sedang hamil tiga bulan. Penduduk Segene Balik, Kecamatan Kute Panang, Aceh Tengah, mengakhiri hidupnya dengan tragis. Bukan hanya dia dan anak dalam kandungannya yang meninggalkan dunia fana ini, namun anaknya, Y, baru berumur setahun ini juga meninggal karena racun.

NS adalah istri muda dari S, 41. Persoalan mengakhiri hidup ini disebabkan romantika dalam keluarga. NS meminta suaminya pada malam insiden itu, untuk tidur di rumahnya, bukan ditempat istri tua. Namun S, setelah berdiskusi dengan istri tuanya, tetap tidak memenuhi permintaan NS.

Paginya di luar dugaan, bukan hanya anak S dari istri mudanya yang ditemukan menjadi mayat, namun istri mudanya juga kaku dengan mulut berbuih. Mobil miliknya juga menjadi arang.

"Pelaku sebelum bunuh diri, terlebih dahulu membunuh anaknya. Setelah itu dia membakar mobil. Pelaku ditemukan sekitar 15 meter dari lokasi terbakar mobil," sebut Kapolres Aceh Tengah, AKBP Hairajadi melalui Kasat Reskrim, Iptu Agus Riwayanto, Jumat (29/11/2019), dalam konferensi Pers.

Pagi Kamis, (28/11/2019) usai shalat subut, NS sudah memberi racun babi kepada anak lelakinya yang baru berumur setahun. Kemudian mengetuk pintu tetangga dekat rumahnya menitip pesan. Dia minta diantarkan ke kediaman suaminya di istri tua dan menitip anaknya, siapa tahu nangis tolong dilihat.

Jarak antara kediaman NS dengan tempat tinggal suaminya bersama istri tua, tidak terlalu jauh. Dapat ditempuh antara 10 menit menggunakan sepeda motor.

Sesampainya di kediaman suaminya, pelaku membakar mobil yang ada di dalam gudang. Lokasi garasi mobil itu berjarak sekitar 400 meter dari kediaman rumah S dan istri tuanya. Diperkirakan setelah itu pelaku menenggak minuman kopi yang sudah diberi racun pembunuh babi. Pelaku ditemukan terkapar sekitar 15 meter dari lokasi kebakaran mobil.

Menurut Kasat Reskrim dalam pengembangan yang mereka lakukan, dikuatkan dengan keterangan visum dari dokter, anaknya terlebih dahulu meninggal bila dibandingkan NS. Karena jasad anaknya ketika ditemukan sudah kaku, bila dibandingkan jasad pelaku.

Pada malamnya, pelaku terlibat cekcok dengan suaminya. Dia meminta agar sang suami malam itu, tidur dikediamannya. Namun suaminya tidak memenuhinya, karena istri tuanya tidak mengijinkan. Giliran tinggal di tempat istri muda sudah habis, bahkan waktunya sudah lebih, sesuai perjanjian.

Pelaku mengirimkan sms kepada suaminya, melalui HP teman suaminya. Dalam SMS bernada ancaman berbahasa Aceh itu. Bang tolong sampaikan, kami tunggu sampai jam setengah sepuluh. Kalau perlu kami mati bertiga malam ini, suruh tidur di Pulau Aceh terus.

Mendapat SMS bernada ancaman ini, suaminya berdiskusi dengan istri tuanya. Nada ancaman seperti itu sudah sering diungkapkan NS. Sempat terjadi perselisihan faham antara S dan istri tuanya J karena permintaan itu. Namun S tetap memilih tidur di rumah istri tuanya pada malam itu.

Pagi harinya insiden itu terjadi. Menurut perkiraan pihak medis dari hasil visum, NS sebelum menenggak racun hama babi, terlebih dahulu sekitar jam 05.00 WIB memberikan susu anaknya bercampur racun itu.

Kemudian dia meninggalkan anaknya, menuju rumah tetangga. Selain menitipkan anaknya juga meminta tolong untuk diantarkan ke rumah istri tua suaminya. Diperkirakan dia sampai di rumah suaminya sekitar jam 06.00 WIB.

S mengetahui gudang dan mobilnya terbakar diberi tahu oleh anaknya dari istri tua sekitar jam 06.30 WIB. Spontan berita kebakaran itu menyebar dan secepatnya dilaporkan ke pihak kepolisian.

Namun ketika dicek dilokasi kebakaran, sekitar 15 meter dari sana ditemukan seorang ibu muda yang terkapar di bawah pohon kopi, sudah tidak bernyawa. Mulutnya berbusa seperti keracunan. Dilokasi juga ditemukan botol plastik minuman yang sudah kosong, dimana sisanya terlihat ada butiran hitam yang diperkirakan racun babi.

Akhirnya pihak kepolisian mendatangi rumah istri muda S, untuk mengecek anak NS. Ketika ditemukan bayi lelaki yang baru berumur setahun itu sudah kaku tidak bernyawa. Pihak penyidik memeriksa isi rumah.

Di sana ditemukan dot susu yang sudah kosong, dimana sisanya masih nampak butiran hitam racun babi. Butiran hitam itu juga ditemukan dalam mangkok (diperkirakan mengaduk racun babi sebelum dituangkan ke dalam susu).

Juga ditemukan bungkusan racun babi yang sudah kosong, serta pisau untuk membuka bungkus racun itu, serta sejumlah peralatan minuman yang diduga dipergunakan untuk proses pengadukan racun.

Pihak penyidik setelah melakukan olah TKP dan mendapatkan keterangan visum dari medis, menyimpulkan, pelaku NS sebelum bunuh diri terlebih dahulu meminumkan racun kepada anaknya, kemudian membakar mobil, baru setelah itu dia meminum racun yang sudah disiapkan dalam botol minuman.

Jasad NS dan anaknya Y dijemput oleh keluarganya dari Bereunuen, Pidie, untuk dikebumikan. Pihak penyidik menutup kasus ini karena pelaku pembunuhan anak kandung ini, juga meninggal setelah meminum racun. Pihak keluarga juga tidak ingin kasus itu diperpanjang. (baga)


Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda