LEMI: Aceh Harus Menjadi Pelopor Industri Ganja Medis Indonesia
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
Direktur Eksekutif Lembaga Ekonomi Mahasiswa Islam (LEMI) cabang Banda Aceh, Farras Mufadhdhal didampingi Iffa Humaira dan Arif Mauliza masing-masing Sebagai Mide Formature 1 dan 2. [Foto: dok. LEMI]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Direktur Eksekutif Lembaga Ekonomi Mahasiswa Islam (LEMI) Cabang Banda Aceh Muhammad Farras Mufadhdhal mengatakan pihaknya telah melakukan upaya inisiasi bersama HMI Cabang Banda Aceh untuk segera mendorong Pemerintah Aceh membuka diri dalam menjadikan ganja di Aceh berbasis industri medis.
"Tentu LEMI Cabang Banda Aceh mengharapkan pemerintah mengatur regulasi pengelolaan industri medis berbasis ganja," ujar Farras kepada Dialeksis.com, Rabu (13/7/2022), di Banda Aceh.
Dalam hal ini, pihaknya mengimbau Pemerintah Aceh sebagai pelopor industri ganja medis di Indonesia. Berdasarkan hasil riset ilmiah terbukti ganja menjadi tanaman obat alternatif beberapa penyakit
"Melihat pasar ganja legal senilai 13.2 Milyar Dollar pada tahun 2021 dan diperkirakan tumbuh sebesar 25% dari tahun 2022 sampai 2030 dengan ini akan sangat berdampak secara ekonomi jika Aceh ikut dalam industri ganja medis," tuturnya.
Selain itu, tambahnya budaya ganja medis dalam kultur masyarakat Aceh sudah melekat ratusan tahun lamanya, dalam hal ini sentuhan modern dalam mengolah tanaman ganja menjadi produk medis seperti minyak ganja atau CBD Oil akan sangat menguntungkan masyarakat.
"Tentu ini akan menaikkan taraf hidup dengan membuka lapangan kerja baru bagi petani," pungkasnya. [NH]