KPK Ajak Partai Ghabthat Aceh Bersatu Berantas Korupsi
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri optimis bahwa Indonesia akan bebas dari tindak pidana korupsi.
Namun, hal tersebut hanya bisa tercapai jika semua pihak yang terlibat, termasuk partai politik (parpol), menerapkan budaya demokrasi yang transparan, akuntabel, dan profesional.
Firli Bahuri berharap bahwa semua stakeholder akan turut berperan aktif dalam mencegah tindak korupsi demi terwujudnya pemerintahan yang bersih dan terpercaya.
“Tidak ada celah bagi perilaku korupsi dalam budaya demokrasi yang terbuka. Kalau korupsi masih ada, tujuan negara Indonesia tidak akan pernah terwujud,” kata Firli, dalam keterangan tertulis, Jumat (17/3/2023).
Untuk itu, KPK melakukan Pembekalan Politik Cerdas Berintegritas (PCB) Terpadu untuk Partai Generasi Atjeh Beusaboh Tha’at dan Taqwa (Gabthat) di Auditorium Hotel Hermes, Banda Aceh.
Firli mengajak seluruh kader partai Gabthat untuk memaknainya secara mendalam dengan menjunjung tinggi semangat persatuan antar-sesama tanpa melihat perbedaan demi mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat Aceh dan Indonesia secara lebih luas.
Di sisi lain, nama ‘Tha’at’ dan ‘Taqwa’ yang lekat pada nama parpol juga harus diimplementasikan di dalam kehidupan dan kebijakan jika kelak para kader terpilih menjadi anggota legislatif, bupati/walikota, atau gubernur.
Ketaatan dan ketaqwaan tersebut, seharusnya dijadikan sebagai komitmen untuk menerapkan politik yang cerdas dan berintegritas dalam menghadapi Pemilihan Umum 2024 mendatang.
“Jangan sampai nama partai itu hanya kiasan saja tetapi harus dimaknai sama-sama. Jangan sampai bertikai sama partai lain karena perbedaan pendapat. Mari kita wujudkan Indonesia yang damai. Kebenaran tidak akan pernah bersembunyi, tetapi akan muncul dengan jalan dan caranya sendiri,” ujar Firli.
Firli menjelaskan betapa besarnya potensi yang dimiliki bangsa Indonesia. Terletak di antara dua benua dan dua samudra, Indonesia memiliki karunia diisi setidainya oleh lebih dari 277 juta masyarakat, 1.331 suku, 752 bahasa, dan 17.504 pulau.
Menyuplik lirik lagu ‘Dari Sabang sampai Merauke’, sejatinya bangsa Indonesia diciptakan untuk saling tolong-menolong dalam berbuat kebaikan. Oleh karenanya, para kader parpol yang kelak terpilih duduk menjadi wakil rakyat haruslah menelurkan kebijakan yang pro rakyat, memberikan rasa nyaman, aman, berkeadilan, demi menjaga semangat persatuan dan kesatuan.
“Lagu ini mengingatkan kita bahwa perjalanan bangsa kita sudah cukup panjang. Kalau kita lihat perjalanan bangsa sejak zaman perjuangan kemerdekaan, kemerdekaan, dan setelah merdeka banyak pahlawan, tokoh pemuda berasal dari Aceh yang berjuang untuk kesejahteraan rakyatnya,” pungkasnya.
Ketua Umum Partai Ghabthat Tgk. Ahmad Tajuddin menyampaikan apresiasinya kepada KPK karena telah memberikan sosialisasi bagaimana para kader parpol harus bersikap ketika kelak duduk di kursi perwakilan rakyat. Para kader dituntut untuk menjaga integritas demi mewujudkan keadilan, kemakmuran, dan kejayaan masyarakat Aceh.
“Kebanyakan terjadi kehancuran disebabkan ketidakpahaman oleh para tokoh politik. Keberadaan seluruh bupati, wali kota, pemimpin itu dari parpol. Kami akan berjuang sekuat mungkin, bekerja sama, bantu-membantu, dengan sistem bergotong royong. Kami akan menyambut apa yang telah diwariskan kepada kami,” kata Ahmad.
Ahmad menyampaikan komitmennya untuk menjaga integritas dengan tidak tergiur akan tindak pidana korupsi. Sesuai dengan nama parpol, seluruh kader wajib taat dan taqwa kepada seluruh insan yang ada di bumi mulai dari Tuhan hingga pemerintahan.
“Saya berharap apa yang sudah dicita-citakan para pendiri bangsa, kita akan menjalankannya dengan aman, damai, adil, sejahtera, dan makmur,” tutupnya.