Beranda / Berita / Aceh / Kisruh Pembubaran Pengajian, BKM Mesjid Oman Tempuh Upaya Hukum

Kisruh Pembubaran Pengajian, BKM Mesjid Oman Tempuh Upaya Hukum

Rabu, 29 Januari 2020 16:02 WIB

Font: Ukuran: - +

Ketua Badan Kemakmuran Mesjid (BKM) sekaligus imam mesjid Oman-Al Makmur Lamprit, Yusbi Yusuf. Foto: 


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua Badan Kemakmuran Mesjid (BKM) sekaligus imam mesjid Oman-Al Makmur Lamprit, Yusbi Yusuf, menyebutkan akan menempuh cara-cara elegan dan cerdas dalam menyikapi insiden pembubaran pengajian sunnah yang terjadi Senin, (27/1/2020) malam. 

"Untuk sementara waktu, mesjid kita (Mesjid Oman) telah diambil alih oleh Pemko Banda Aceh," ujar Yusbi Yusuf saat dijumpai Dialeksis.com disalah satu warung di kawasan Lampineung, Banda Aceh, Selasa, (28/1/2020).

Ia melanjutkan, pihaknya telah membentuk tim hukum guna mengadvokasi kejadian yang tak mengenakkan itu.

"Kita sudah minta pengacara untuk advokasi persoalan ini. Kita jangan berdebat dululah, kita tidak ingin dengan saudara-saudara kita ini tergores hatinya," ucap Yusbi Yusuf.

Dia mengaku bingung dengan tudingan masyarakat yang mengaku 'resah' atas aktifitas kajian di mesjid Oman. Menurutnya, yang resah itu adalah oknum yang membuat keributan dalam mesjid.

"Lihat saja bagaimana sholat magrib disana, betapa banyaknya jamaah yang hadir dan mengikuti bagaimana aktifitas pengajiannya. Coba lihat bagaimana shalat Jumat nya, fakta berbicara seperti itu. Kalau saja kita tidak sesuai dengan masyarakat, mohon maaf saya bilang, bagaimana mesjid Oman ini bisa dikenal sampai ke Jakarta. Kalau mesjid sepi siapa yang kenal, acuannya seperti itu itu. Lihat bagaimana ketentraman ibadah disana, lihat, lihat mesjid Oman," tandas dia.

Terkait dengan surat edaran pemerintah Aceh yang melarang adanya kajian atau pengajian selain mazhab Imam Syafii, Yusbi menegaskan bahwa pihaknya lah yang paling komit mendukung himbauan pemerintah Aceh.

"Kita terkomit, bukan komit ya, tapi terkomit masalah surat edaran itu. Bahkan kalau kita mau cek berapa persen mereka ikut Imam Syafii, berapa persen kita ikut Imam Syafii, mau adu? Ayo kita lihat, saya optimis 99 % kita mengikuti mazhab Imam Syafii," tukas dia.

Yusbi Yusuf berharap adanya ruang dialog untuk mengatasi permasalahan ini. Ia optimis, jika hal itu dilakukan akan banyak mesjid yang mengikuti mesjid Oman.

"Kalau terbuka dialog, maka kemungkinan akan banyak mesjid yang mengikuti kita. Saya optimis. Kenapa? Kita akan kupas, bukan lagi reka-reka, bukan lagi logika. Kita akan membahas kitab, kalau mereka mengatakan kita sesat, harus berdasarkan kitab. Gak bisa bicara 'ini menurut pendapat saya'. Dimata hukum tidak ada pendapat saya, persepsi saya. Yang ada ini kitab nya, ini hadisnya, ini ayat nya, ini perkataan ulama," tegas imam mesjid Oman ini.

Seperti yang telah diketahui, sekelompok masyarakat mendatangi Mesjid Oman Lamprit pada Senin, (27/1/2020) malam, dan membubarkan aktifitas pengajian sunnah yang diisi oleh Ustad Farhan. 

Wakil Ketua MPU Kota Banda Aceh yang dikonfirmasi Dialeksis.com mengatakan selama ini masyarakat sangat terganggu kenyamanannya dengan aktifitas pengajian Ust. Farhan yang digelar di Mesjid Oman.

"Ini kan sudah ada edaran dari Gubernur. Dia (Ust Farhan) masih mengatakan yang dulu-dulu juga," tandasnya, Senin, (27/1/2020). (Im)


Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda