Ketua Tim penggerak PKK Aceh, Dr. Hj. Dyah Erti Idawati, MT meresmikan Rumah Garam Aceh yang terletak di Gampong Pande, Banda Aceh, pada Jumat (27/08/2021). [Foto: Tangkapan Layar]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua Tim penggerak PKK Aceh, Dr. Hj. Dyah Erti Idawati, MT meresmikan Rumah Garam Aceh yang terletak di Gampong Pande, Banda Aceh, pada Jumat (27/08/2021).

Rumah Garam Aceh ini berasal dari gagasan Pengurus Rumah Aspirasi UKM dan IKM Aceh yang bekerjasama dengan PT PLN (Persero) UIP Sumbagut.

Berdasarkan dari video pers yang didapat oleh Dialeksis.com, Minggu (29/08/2021) Dyah Eri mengatakan, ini merupakan harapannya yang sudah dinanti-nantikan oleh masyarakat dan Pemerintah, bahwa di Aceh bisa memproduksi garam beryodium karena yang selama ini tidak beryodium yang diproduksi masyarakat.

“Sedangkan kita, salah satu persyaratan untuk pencegahan stunting harus mengkonsumsi garam beryodium, jadi untuk tim penggerak PKK ini merupakan sangat bagus sekali yang diproduksi oleh Aceh,” ucapnya.

Dyah Erti menyampaikan, dan bonusnya adalah meningkatkan kesejahteraan dari petani-petani garam di Aceh.

Sebagai informasi, Indonesia dengan negara kepulauan yang memiliki garis pantai sepanjang 1.865 KM, Dyah menjelaskan, potensi garam nusantara sangatlah besar. Namun, pada kenyataannya potensi itu belum dapat dioptimalkan dengan baik.

Sementara itu, Asisten Manager Komunikasi PT PLN UIP Sumbagut, Eviyati Polapa dalam sambutannya mengatakan, mengajak semua pihak untuk mendukung Rumah Garam Aceh.

Adapun Muhammad Hatta selaku petani garam yang dibina oleh rumah aspirasi UKM dan IKM Aceh ini mengatakan sangat terbantu perekonomiannya karena adanya Rumah Garam Aceh.

Ketua Rumah Aspirasi UKM dan IKM Aceh, T. Tansri Jauhari menyampaikan, selama ini lembaga telah banyak membina petani garam yang ada di Gampong Pande.

Peresmian rumah garam Aceh ini ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita oleh Ketua Tim penggerak PKK Aceh, Dr. Hj. Dyah Erti Idawati, MT. [ftr]