Kepala DPMPTSP Ungkap Perkembangan Terkini Izin Investasi Semen Garuda di Aceh
Font: Ukuran: - +
Reporter : nora
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh, Marthunis ST DEA. [Foto: Istimewa]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh, Marthunis ST DEA mengatakan, Izin usaha pertambangan (IUP) Operasi Produksi (OP) PT. Jui Shin Indonesia (Semen Garuda) di Aceh belum keluar.
“Mereka masih mengajukan izin, belum eksplorasi dan izin juga sepertinya belum diproses juga, masih ada persyaratan-persyaratan dan rekomendasi teknis dari dinas terkait,” jelasnya kepada dialeksis.com, Selasa (14/6/2022).
Namun, kata dia, Pemerintah Aceh tetap membuka ruang yang seluas-luasnya dalam memfasilitasi secara menyeluruh terkait hal-hal yang dibutuhkan perusahaan itu, sehingga mereka mau menanamkan modalnya di Aceh.
Tak hanya itu, lanjutnya, siapapun yang mau berinvestasi di Aceh, Pemerintah berkomitmen serius untuk memudahkan sekaligus membantu segala bentuk urusan investasi yang menjadi target maupun program pemerintah.
“Kita berharap mereka tidak hanya berhenti pada penggalian pertambangan tetapi bisa membangun industri semennya,” ucapnya.
Berdasarkan penelusuran Litbang Dialeksis.com, menemukan sejumlah fakta menarik tentang semen garuda.
PT. Jui Shin Indonesia didirikan di Indonesia pada tahun 2001. Dibawah korporasi itu terdapat dua brand utama yaitu Garuda Tile (didirikan pada tahun 2001) dan Garuda Cement (didirikan pada tahun 2014). Lokasi pabrik semen ini ada di Bekasi.
Jui Shin Indonesia berkomitmen dalam jaminan kualitas produk dengan memilih bahan baku berkualitas tinggi, dan produk Garuda telah memperoleh Sertifikasi Internasional “ISO 9001”. Perusahaan juga mendapatkan Sertifikasi “SNI (Standard Nasional Indonesia)” dan “ISO 14001” untuk sistem manajemen lingkungan.
Semen garuda telah disesuaikan dengan teknologi canggih dalam lini produksi dari Italia dan China yang dikombinasikan dengan mesin dan teknologi dari Jerman, Swedia dan Jepang. [NOR]