Beranda / Berita / Aceh / Kengerian PMK Jelang Idul Adha

Kengerian PMK Jelang Idul Adha

Selasa, 14 Juni 2022 22:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : akhyar

Ilustrasi Sapi. [Foto: Istimewa]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku, disingkat PMK, adalah wabah yang menyerang hewan ternak. Wabah ini dikategorikan sebagai penyakit ternak paling menular.

Menjelang Hari Raya Idul Adha, wabah PMK yang menyerang sapi milik peternak setiap hari semakin meluas. Bahkan berdasarkan data Kementerian Pertanian (Kementan) pada 2 Juni 2022 dikabarkan bahwa wabah PMK yang menyerang hewan ternak sudah di angka 57.732.

Penyebaran PMK sudah meluas ke berbagai daerah, mulai dari Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Nusa Tenggara Barat.

Diduga Berasal dari India

Berdasarkan keterangan terkini, Anggota Komisi IV DPR-RI drh H Slamet menyatakan, penyebaran PMK pada hewan ternak diduga berasal dari keputusan Kementan yang mengimpor sapi dari Indonesia. Sapi yang diimpor berasal dari India karena pada saat itu komoditas dari India lagi ramai-ramainya.

Harga Ternak Melejit

Dikarenakan kebutuhan hewan qurban ke depan, wabah PMK membuat harga-harga sapi melonjak naik. Hal ini disebabkan karena para pedagang tertahan untuk mendatangkan sapi dari luar daerah sehingga stoknya menipis.

Berdasarkan keterangan Jaringan Pemotong dan Pedagang Daging Indonesia (JAPPDI), mereka mencontohkan pada 12 Mei 2022 daging kambing naik 43 persen dari harga sebelumnya Rp70.000 per kilogram menjadi Rp100.000 per kilogram.

PMK di Aceh

Umat muslim se-dunia akan merayakan hari raya qurban, tak terkecuali untuk Aceh. Penyebaran wabah PMK di Aceh juga tak kalah seramnya seperti di daerah-daerah lain. 

Semisal di Aceh Tamiang. Berdasarkan hasil rekap perkembangan kasus PMK dari Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan Aceh Tamiang yang dikabarkan pada tanggal 15 Mei 2022, dikabarkan bahwa wabah PMK telah menjangkiti hewan ternak sebanyak 3.485 ekor dari total 44.495 populasi sapi.

Kemudian di wilayah Bireuen, sebagaimana diinformasikan oleh Kepala Bidang Kesehatan Hewan Kesmavet Pengolahan dan Pemasaran Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Bireuen pada tanggal 16 Mei 2022, dikabarkan jumlah ternak yang terinfeksi PMK terdapat 184 sapi yang suspek PMK di wilayah Bireuen.

Bahkan di Aceh Besar dikabarkan bahwa setiap hari setidaknya ada puluhan hewan ternak yang terjangkit PMK. Per 6 Mei 2022, dikabarkan bahwa kasus PMK di Aceh Besar telah mencapai 2.686 ekor.

Pemerintah Aceh Dituntut Lakukan Sesuatu

Wabah PMK merupakan malapetaka bagi peternak. Di saat peternak sedang bersiap-siap menjual ternaknya untuk kebutuhan qurban, wabah tersebut merebak sehingga dapat menurunkan penghasilan peternak.

Karena Pemerintah Daerah (Pemda) di berbagai provinsi melarang pasokan sapi dari daerah lain untuk masuk ke daerahnya demi mencegah penyebaran PMK. 

Oleh karena itu, sejumlah tokoh di Aceh juga berharap agar pemerintah lebih aktif melaksanakan solusi dari permasalahan tersebut, bahkan DPR Aceh sendiri meminta Pemerintah Aceh untuk segera menyiapkan vaksin PMK.

Vaksin PMK Tiba di Indonesia

Kementan RI menyebut vaksin perdana PMK yang diimpor dari Prancis sudah tiba di Indonesia. Jumlah vaksin perdana ini berjumlah 10 ribu dosis. Sedangkan 800 ribu dosis lainnya akan tiba dalam beberapa hari ke depan. 

Vaksin tersebut akan didistribusikan sesuai kebutuhan daerah dengan memperhatikan peta sebaran PMK saat ini. (Akhyar)

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda