Beranda / Berita / Aceh / Kepala BPKS: BPKS Punya Hak Untuk Gandeng Investor Masuk ke Sabang

Kepala BPKS: BPKS Punya Hak Untuk Gandeng Investor Masuk ke Sabang

Kamis, 26 Agustus 2021 22:10 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora

Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS), Iskandar Zulkarnain. [Foto: Dialeksis/ftr]


DIALEKSIS. COM | Banda Aceh - Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS), Iskandar Zulkarnain menyampaikan BPKS sebagai regulator mempunyai hak dan kewajiban untuk mencari atau menggandeng investor yang benar untuk masuk ke dalam lingkungan BPKS.

“BPKS sedang menggandeng investor komoditi gula. Terkait berapa ton yang akan diproduksi belum dapat ia pastikan. Tetapi formulanya adalah jumlah penduduk perhari pergram dikali ditambah dengan home industry, kemudian ditambah dengan wisata, ditambah dengan beberapa manufacture, itulah yang menjadi satuan kilogramnya,” kata Iskandar Zulkarnain kepada Dialeksis.com, Kamis (26/08/2021).

Saat ini, terdapat 175 list komoditi keperluan dan kebutuhan masyarakat diantaranya kain, tas sepatu, kacamata, jam tangan ransel, pulpen, piring, kacang hijau kuning, tepung dan sebagainya. Hal itu dipastikan semua boleh memasuki Sabang untuk menjalankan proses investasi.

“Proses pendistribusian semua Importirnya jelas dan sesuai aturan, mereka masuk ke Sabang ditunjuk importirnya siapa. Importir yang boleh masuk Sabang itu adalah berdasarkan dengan surat importir yang diberikan oleh BPKS, jangan karena pelabuhan bebas, bisa bebas juga masuknya, semua ada aturan-aturan yang harus dipenuhi," jelasnya lagi. 

Kedepan, jika terus BPKS berkembang maka rekrutmen harus dilakukan. Rekrutmen dilakukan melalui pihak yang kompetensi melalui kampus, kalau hanya butuh satu orang itu akan diserahakan kepada internal saja.

“Tetapi kalau butuh banyak akan dikasih ke kampus, InsyaAllah saya lebih baik dalam memanage tenaga kerja. Bagi yang memiliki kemampuan yang lemah itu, akan diberikan training untuk bisa mencukupi dengan kompetensinya,” ujarnya.

Menurutnya, selama ini mereka yang tidak mengikuti training itu tidak dapat melakukan apa-apa, namun begitu pekerjaan mulai banyak ternyata masih ada belum expert di bidang excel.

“Jadi kami harus trainingkan, bukan berarti yang lemah dibuang ya enggak tetapi diberikan kesempatan untuk mereka belajar, kedepan jika ada rekrutmen akan direkrut secara transparan,” pungkasnya. [anr/ftr]

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda