kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Kemenag Aceh: Sinergitas antar Stakeholder Penting untuk Tangani Objek Wakaf

Kemenag Aceh: Sinergitas antar Stakeholder Penting untuk Tangani Objek Wakaf

Kamis, 16 Desember 2021 22:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Foto: Kemenag Aceh

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh melanjutkan acara perwakafan dengan bentuk Meeting Forum Pengamanan Aset Wakaf, Kamis (16/12/2021) di Grand Nanggroe Hotel.

"Sinergitas antar stakeholder yang menangani objek wakaf sangat penting," kata Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh Dr H Iqbal SAg MAg yang diwakili Kabid Penerangan Agama Islam dan Pemberdayaan Zakat Wakaf (Penaiszawa) Drs H Azhari. 

Para peserta dibahani materi meeting dan diskusi bersama para praktisi, termasuk dari Baitul Mal Aceh.

Kabid Penaiszawa menyampaikan, meeting semacam ini akan memudahkan dan mempercepat penyelesaian administrasi tanah wakaf dan pemanfaatannya yang kian produktif bagi umat.

"Selama ini memang tidak ada istilah tumpang tindih, dalam penanganan tanah wakaf, karena masing-masing elemen dan mitra terkait, berbuat menurut kapasitasnya," sebut Azhari.

"Di Aceh sekarang ada 25.000 lebih lokasi wakaf. Sebagiannya telah bersertifikat, bagi objek yang belum terus diupayakan pengadministrasiannya. Konkretnya kita terus membenah dan mencari informasi dari kabupaten/kota, dan perangkat gampong untuk kemaslahatan aset umat ini," jelas Azhari.

Selama ini kemitraan Kanwil/Kankemenag bersama Badan Wakaf Indonesia (BWI), Baitul Mal, Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan lainnya sangat baik dan sinergis.

"Dengan BPN, Kanwil juga telah lakukan nota kesepahaman atau MoU, juga dengan instansi lain kemitraan dalam menggerakkan harta wakaf," ucapnya.

"Tahun depan Baitul Mal juga telah sampaikan, bahwa di badan ini tersedia anggaran untuk mengembangkan wakaf produktif di Aceh," kutipnya.

Azhari melanjutkan, di depan peserta dan para Kasi di Bidang Penaiszawa, bahwa nazhir bertanggung jawab penuh atas tanah wakaf, sedangkan untuk advokasi dan sebagainya ada pada BWI dan lainnya. "Meskipun kita bukan nazhir, tapi besarkan nazhir wakaf di gampong-gampong," ajaknya lagi.

Sementara itu, Ketua Panitia Nashrullah menyampaikan bahwa acara pertengahan Desember ini diikuti para peserta, dari Banda Aceh dan Aceh Besar.

Tujuan acara, jelas Panitia H Nashrullah MA, lebih intens terjalinnya sinergitas antar elemen termasuk dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) tentunya.

"Acara bertemakan "Melalui Meeting Forum Pengamanan Aset Wakaf Kita Jaga dan Pelihara serta Berdayakan Harta Benda Wakaf dengan Baik dan Bermanfaat" ini, berlangsung sehari," jelas Nashrullah.

Selain unsur Kankemenag, diundang juga para nazhir, penyuluh, penghulu, dan KUA. Peserta sejumlah satu angkatan meeting, 31 utusan.[yyy/KKA]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda