Jenazah Zulfadli Dipulangkan dari Myanmar, Dinsos Imbau Nelayan Jaga Batas Negara
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pemulangan jenazah Zulfadli, nelayan asal Aceh Timur yang meninggal di Myanmar direncanakan tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda, Blangbintang, Rabu (9/10/2019) malam ini.
Kepala Dinas Sosial Aceh, Alhudri saat dikonfirmasi mengatakan, almarhum meninggal akibat serangan jantung.
"Kita sudah menginisiasi semua, sampai tiket pemulangan jenazah yang mencapai lebih dari 100 juta ini," kata Alhudri kepada Dialeksis.com.
Pihaknya juga masih melakukan komunikasi dengan KBRI di Yangon, Myanmar. Sebab diketahui masih ada satu orang nelayan asal Aceh atas nama Jamaluddin yang ditahan oleh Pemerintah Myanmar.
"Kita mengimbau, ke depan para nelayan harus lebih berhati-hati. Jangan sampai melewati batas negara karena akan rumit urusannya," ungkap Kepala Dinsos Aceh itu.
"Seperti di negara kita, kalau ada nelayan asing tenggelamkan, begitu juga dengan negara tetangga. Namun yang pasti kita akan tetap melakukan negosiasi dan mengupayakan solusi terbaik ke depan," harapnya.
Diketahui sebanyak 23 nelayan Kapal Motor Troya asal Aceh Timur ditangkap oleh kapal angkatan laut Myanmar di Kotapraja Kawthoung, Wilayah Tanintharyi 6 Februari 2019 lalu. Alm Zulfadli tetap ditahan sementara 22 orang lainnya mendapat pengampunan.
Sebelumnya dikabarkan, anggota DPRA Iskandar Usman Al-Farlaky, Jumat (4/10/2019) malam kepada wartawan di Banda Aceh mengatakan, jenazah Zulfadli diterbangkan dengan rute Yangon-Bangkok-Jakarta menggunakan maskapai penerbangan Thai Airway kode flight TG.
Sementara dari Jakarta- Banda Aceh akan menggunakan maskapai Garuda Indonesia dengan kode flight GA pukul 17.50-20.45 wib.(sm)