Beranda / Berita / Aceh / IPPAT: Maulid Akbar Harus Satukan Silahturahmi, Jangan Terpecah Belah

IPPAT: Maulid Akbar Harus Satukan Silahturahmi, Jangan Terpecah Belah

Minggu, 16 Januari 2022 22:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Alfatur Rizki

Pelaksanaan Maulid Akbar oleh IPPAT di Aula Dinas Syariat Islam (DSI) Aceh, Minggu (16/1/2022). [Foto: Dialeksis.com/Alfatur Rizki]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ikatan Pemuda Pelajar Aceh Timur (IPPAT) menggelar kegiatan Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW tahun 2022 pada Minggu (16/1/2022) yang dilaksanakan di Aula Dinas Syariat Islam Aceh.

Kegiatan Maulid itu dihadiri oleh para pelajar, Mahasiswa/i yang berasal dari Aceh Timur. Turut mengundang penceramah Dr. rer. nat. Ilham Maulana, M.Si dan juga dihadiri oleh beberapa pejabat daerah dan juga beberapa LSM dan menghadirkan juga anak yatim.

Kegiatan tersebut berjalan dengan kondusif dan menerapkan protokol kesehatan (prokes).

Ketua Umum IPPAT, Suryadi, S.Pd mengatakan, Maulid Nabi kali ini digelar dengan tema Meneladani Rasulluah SAW serta memperkuat tali silahturahmi (persaudaraan) dan kepedulian sesama masyarakat Aceh Timur di masa pandemi.

“Tema ini kami ambil dengan pertimbangan bersama, yaitu Aceh Timur baru saja dilanda musibah banjir,” kata Suryadi kepada wartawan saat diwawancarai usai acara Maulid Akbar di Aula Dinas Syariat Islam (DSI) Aceh, Minggu (16/1/2022).

Ketua Umum IPPAT, Suryadi, S.Pd. [Foto: Dialeksis.com/Alfatur Rizki]

Selanjutnya, dirinya mengatakan, saat tadi kita bersama mendengar ceramah dari Dr Ilham ‘bahwa sebaik-baiknya manusia itu adalah bermanfaat bagi manusia lainnya’.

“Dalam hal ini kita sangat berharap dengan kegiatan seperti ini, bisa terjadinya atau terjalinnya silaturrahmi antar lintas generasi. IPPAT disini sangat mengangkat unsur dari kekeluargaan, disini kita satu kita masyarakat Aceh Timur,” sebutnya.

Lebih lanjut, Suryadi menambahkan, tentu juga kita sangat berharap terhadap seluruh masyarakat Aceh Timur yang ada di Banda Aceh dan Aceh Besar ‘Ta peusaboh roe, bek gadoh ta bicah-bicah (Mari kita satukan diri, jangan terpecah-pecah).

“Itu yang penting sekali, karena apapun kegiatannya, sampai hari masih sangat kaku, atau tak saling menyapa, ini yang harus dihindari, harus perkuat tali silaturrahmi kita,” tukasnya.

Suryadi dalam kesempatan yang sama juga mengatakan mengenai kondisi Aceh Timur pasca banjir. 

“Alhamdulillah, saat ini kondisi Aceh Timur, banjir sudah surut. Terakhir kita datang untuk mengantar bantuan untuk perlengkapan belajar seperti alat tulis untuk anak-anak di kawasan yang terdampak banjir, dan kebutuhan lainnya,” sebutnya.

Disisi lain, Suryadi menyampaikan, agar pemerintah Aceh dan khususnya pemerintah Aceh Timur sangat memperhatikan hal ini. 

“Setiap tahun Aceh Timur, Aceh Utara, Aceh Tamiang dan beberapa wilayah di Aceh itu selalu terdampak banjir, jangan sampai banjir ini menjadi tamu setiap tahun,” tegasnya.

“Jika ini selalu menjadi tamu, lebih bagus kita peringati saja setiap tahun, oleh karena itu harus segera diselesaikan urgensi ini, agar permasalahan banjir di Aceh khususnya Aceh Timur itu bisa segera diselesaikan, agar tak lagi masyarakat Aceh mengalami banjir,” pungkasnya. [ftr]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda