Beranda / Berita / Soroti Kasus Omicron, Anggota DPR Ingatkan Kesiapan dan Antisipasinya

Soroti Kasus Omicron, Anggota DPR Ingatkan Kesiapan dan Antisipasinya

Minggu, 16 Januari 2022 18:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : ASYRAF
a

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati menyoroti kasus Omicron di Indonesia yang sudah mencapai 414 kasus sejak diumumkan kasus pertama pada 15 Desember 2021. Bahkan, saat ini sudah terkonfirmasi terjadi kasus transmisi lokal Omicron di Indonesia. Mufida meminta sosialisasi gencar tentang varian Omicron lebih terpadu dan lengkap.

Mufida mengkhawatirkan ada kesimpulan yang salah di masyarakat dengan menganggap gejala Omicron lebih ringan sehingga kehilangan kewaspadaan. "Meski disebut lebih ringan tapi tetap saja itu gejala yang memerlukan perawatan. Jadi kami minta agar semua kesiapan dilakukan untuk mengantisipasi jika terjadi gelombang ketiga dengan varian Omicron ini," kata Mufida dalam keterangan persnya yang diterima DIALEKSIS.COM, Minggu (16/01/2022), 

Dirinya mencontohkan, ketika pemerintah bisa memutuskan perawatan di rumah, harus ada dukungan dan kesiapan obat-obatan dan telemedicine yang jauh lebih sigap dan memadai. "Kita sudah pernah melewati gelombang kedua dengan varian Delta seharusnya ada perbaikan yang signifikan sebagai bagian kesiapan kita menghadapi Omicron yang sudah transmisi lokal ini," ujar Mufida.

Selain obat-obatan, pasokan vitamin, oksigen, maupun sarana isolasi terpusat jika banyak rumah-rumah yang tidak memadai untuk melakukan isolasi mandiri. "Ini bagian dari merencanakan yang terburuk. Jika yang terburuk skenario sudah kita siapkan, maka kita akan jauh lebih sigap menghadapi skenario yang lebih ringan. Mitigasinya harus seperti itu," sambung Mufida.

Saat ini, ucap Mufida, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas tingkat kehadiran sudah dibolehkan 100 persen pelajar yang juga diikuti oleh mahasiswa di perguruan tinggi. Untuk itu ia terus mengingatkan akan testing, tracing dan treatment serta protokol 5M. Juga satgas-satgas Covid-19 di tingkatan RT/RW mulai diaktifkan kembali.

Mufida meminta agar dilakukan penguatan koordinasi antara satgas dengan Puskesmas jika memang banyak dilakukan isolasi mandiri di rumah untuk pemenuhan kebutuhan obat, vitamin dan pemantauan kondisi pasien. "Kita belajar dari kasus varian delta, dimana cukup banyak yang akhirnya tidak tertolong saat melakukan isolasi mandiri di rumah," pungkas Mufida. (ASY)

Keyword:


Editor :
Teuku Pondek

riset-JSI
Komentar Anda