Inovatif, Ini Sejumlah Riset USK di Bidang Pandemi Covid-19
Font: Ukuran: - +
Reporter : Elma
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Universitas Syiah Kuala (USK) yang menjadi salah satu kampus ternama di Aceh, telah melakukan riset pada bidang pandemi sesuai dengan arahan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud). Kajian riset ini telah dimulai sejak awal Covid-19 masuk ke Indonesia.
"Waktu itu memang yang banyak kita lakukan di awal tahun itu adalah kajian riset yang bisa dimanfaatkan langsung oleh masyarakat. Contoh pada awal mulai April pusat riset unggulan kita, Atsiri Research Center (ARC) mereka sudah punya kajian tentang hand sanitizer," jelas Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Prof Taufik Fuadi Abidin kepada Dialeksis.com (19/1/2021)
Prof Taufik juga menjelaskan jika hand sanitizer yang pada saat itu langka tersebut telah disalurkan lebih dari 2000 botol kepada masyarakat yang membutuhkan, bukan hanya itu, USK juga membuat face shield di bawah koordinasi Dr. Dirhamsyah, Jurusan Teknik Mesin dan Industri yang telah disalurkan lebih kurang 500 buah kepada tim medis.
Berdasarkan data yang diperoleh, ada beberapa kajian lain bertemakan Covid-19 dan telah dipublikasikan oleh tim periset dari USK yang mendapat penghargaan artikel ilmiah berkualitas tinggi dari Kementerian Riset dan Teknologi / Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia (Ristekbrin) pada akhir 2020 lalu.
Di antaranya adalah Covid-10 and Dengue: Double punches for dengue-endemic countries in Asia, ditulis oleh Dr. Harapan dari FK, Antiviral activity of ivermectin against SARS-CoV-2: An old-fashioned dog with a new trick? A literature review, dikaji oleh Dr. Mudatsir dkk, Parents' hesitancy towards vaccination in Indonesia: A cross-sectional study in Indonosia, kajian Yufika Amanda dkk. Dan beberapa judul lain yang tidak spesifik dalam tema Covid-19, namun masuk dalam kategori tema kesehatan dikaji oleh periset dari Fakultas Keperawatan (FKep) dan Fakultas Teknik (FT).
"Pada bulan Mei kita mengadakan KKN Tematik Covid-19, tujuannya mengedukasi masyarakat, waktu itu kita melakukannya dengan P3KKN yang diikuti oleh 3700 mahasiswa yang tetap di domisili masing-masing," tuturnya.
KKN Tematik Covid-19 ini menjadi aksi nyata dalam bentuk pengabdian yang coba dilakukan oleh USK dengan memanfaatkan sumber daya mahasiswa yang berada di berbagai daerah di Indonesia. Yang pada saat itu berjalan dengan lancar.
"Kita mendanai melakui hibah prototipe kepada pak Udink Aulia M.Eng, dosen Teknik Mesin. Beliau mengajukan suatu judul membuat robot pembawa obat di rumah sakit. Ini hal yang sangat bagus, karena dalam kondisi misalnya di rumah sakit yang mungkin perlu ada alat atau robot berbasis AI yang bisa mengantar obat. Dan sudah berhasil dikembangkan prototipenya," ucapnya.
Selain sedang berada dalam tahap proses pengembangan Artificial Intelligence (AI) yang dapat mengantarkan obat, saat ini, riset bertema Covid-19 sedang diajukan pendanaannya melalui RISPRO-KI LPDP multi-year selama 3 tahun dari 2021 sampai 2023 oleh tim periset yang diketuai oleh Rektor USK Prof. Dr. Samsul Rizal, adalah terkait SARS-CoV-2 Patient Isolation Chamber.
"Itu judulnya juga berkaitan dengan SARS-CoV-2 ini, tentang Patient Isolation Chamber. Jadi kalau misalnya di fasilitas rumah sakit itu bagaimana sebenarnya alir flowing udara itu harusnya dilakukan, sehingga tidak terjadi penyebaran virus itu melalui airborne transmission," jelasnya.
Riset ini merupakan riset kolaborasi internasional bersama tim periset USK dan University of Technology Sydney (UTS) Australia.
"Kita mendukung agar kajian yang berkaitan dengan Covid-19 ini bisa menjadi kajian-kajian unggulan yang mendapatkan prioritas untuk dilaksanakan atau didanai. Karena kita memiliki sumber daya yang luar biasa baik. Harapannya segera berakhir pandemi ini dan kita bisa memberi kontribusi yang nyata dalam menekan penyebaran Covid-19 ini dalam segala aspek," tutupnya.