Beranda / Berita / Aceh / Indosat dan GSMA Bawa Program Digitalisasi Konservasi Mangrove di Aceh

Indosat dan GSMA Bawa Program Digitalisasi Konservasi Mangrove di Aceh

Senin, 22 April 2024 18:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Director & Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Muhamad Danny Buldansyah. [Foto: Naufal Habibi/Dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dalam rangka memperingati hari Bumi Internasional 2024, PT Indosat Ooredoo Hutchison dan Global System For Mobile Communication Digitalisasi Association (GSMA) melakukan program digitalisasi konservasi mangrove di Aceh.

Program ini berkolaborasi dengan Pemerintah Aceh melalui Dinas Perikanan dan Kelautan Aceh dan Universitas Syiah Kuala (USK) sebagai instansi perguruan tinggi di Aceh.

Director & Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Muhamad Danny Buldansyah mengatakan bahwa program digitalisasi konservasi mangrove ini merupakan langkah penting dalam upaya pelestarian alam dan ekosistem pesisir di Aceh. 

Dalam hal ini, lanjutnya isu perubahan iklim (climate change) menjadi isu fokus utama masyarakat dunia.

"Saat ini, isu perubahan iklim menjadi sasaran utama masyarakat dunia terutama terhadap perlindungan lingkungan," kata Muhammad Danny kepada awak media di Banda Aceh, Senin (22/4/2024).

Muhammad Danny mengatakan bahwa program ini sudah dibuat di Provinsi Kalimantan Utara pada tahun 2023, untuk tahun 2024, pihaknya memilih Aceh karena letaknya yang berada di ujung Sumatera dan dilengkapi dengan kawasan pesisir yang luas.

Ia juga mengatakan bahwa digitalisasi akan mampu mengurangi dampak kerusakan alam dan memaksimalkan berbagai potensi yang belum tersentuh untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. 

"Indosat akan terus memposisikan diri sebagai kolaborator utama untuk memberdayakan Indonesia," ujarnya. 

Muhammad Danny juga mengatakan bahwa belakangan ini ancaman keberadaan mangrove menghadapi tekanan tinggi dari praktik lingkungan yang tidak berkelanjutan.

"Di mana masyarakat di wilayah pesisir yang rentan terhadap dampak perubahan iklim serta masih kurangnya intervensi teknologi dalam area konservasi mangrove," pungkasnya. [nh]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda