Beranda / Berita / Aceh / Hasil Pertanian yang Potensial, Nasrul Hadi: Aceh Wilayah Strategis

Hasil Pertanian yang Potensial, Nasrul Hadi: Aceh Wilayah Strategis

Selasa, 16 Agustus 2022 11:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : fatur

Akademisi Universitas Muhammadiyah Aceh (UNMUHA), Nasrul Hadi. [Foto: For Dialeksis]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Baru-baru ini Menteri Pertanian Republik Indonesia, Syahrul Yasin Limpo meminta agar bibit Kopi dan Coklat dapat digenjot ditahun 2022 dengan tujuan agar dapat meningkatkan ekspor.

Akademisi Universitas Muhammadiyah Aceh (UNMUHA), Nasrul Hadi mengatakan bahwa hal tersebut merupakan kebijakan yang bagus untuk daerah, terutama Provinsi Aceh.

"Terkait Menteri Pertanian meminta agar pemanfaatan Kopi dan Kakao diperkuat agar bisa di ekspor keluar negeri, ini peluang bagi Aceh menyahutinya," sebutnya kepada Dialeksis.com, Selasa (16/8/2022).

Lanjutnya, bagaimana tidak? Aceh menjadi salah satu daerah penghasil kopi dan kakao di Indonesia. Sementara kopi dan kakao ini merupakan komoditas dengan Pangsa pasar besar di dunia. 

"Artinya, ini menjadi peluang untuk bisa mengekspor komoditas tersebut dengan skala lebih besar seperti harapan Mentan produksi kopi dan coklat Indonesia harus nomor 1 di dunia," ujarnya.

Kemudian, Nasrul menyampaikan, nah, selanjutnya yang diperlukan adalah ada pendampingan dan edukasi bagi petani oleh pemerintah atau pihak ketiga supaya kopi dan kakao bisa diproduksi sesuai kualitasnya tinggi dan memenuhi standar mutu. "Ini dimulai dari pembibitan, panen, dan sebagainya sampai siap untuk di ekspor," ungkapnya.

"Dengan demikian saya fikir nantinya bisa menaikakan nilai serta volume komoditas kopi dan kakao di Aceh," tukasnya.

Sawit Sangat Potensial di Aceh

Nasrul Hadi mengatakan persoalan sawit di Aceh juga menjadi hal juga harus diperhatikan. Menurutnya, Aceh saat ini juga merupakan penghasil sawit terbesar di Indonesia. 

"Jadi pemanfaatan sawit ini juga harus dimaksimalkan, jika hanya berujuk pada komoditas unggulan saja, Aceh tidak akan maju. padahal Aceh memiliki komoditas potensial lainnya juga," sebutnya.

Lanjutnya, Ia mengharapkan, agar persoalan sawit di Aceh yang dinilai potensial juga harus bisa ditingkatkan skala produksinya.

"Artinya, jika produksinya sudah ditingkatkan, maka secara fasilitasnya juga harus dipersiapkan. misalkan dibangun pabrik pengolahan sawit, untuk produksi minyak goreng, dan lain-lainnya juga," ujarnya lagi.

"Dengan begitu, Aceh juga akan aman dari kelangkaan Migor, dan harga mungkin bisa stabil, selanjutnya tak hanya sebatas itu saja, yang sudah pasti Petani juga akan sejahtera, masyarakat Aceh mendapatkan lapangan pekerjaan," ungkapnya.

Ia mengatakan, harapan dari semuanya itu, Aceh sebagai daerah dengan tanahnya yang subur dan juga secara geografis merupakan daerah strategis dengan berbagai komoditas yang ada bisa meningkatkan perekonomian daerah. Sehingga, perlu adanya skema atau blue print yang maksimal agar hal ini dapat terwujud. [ftr]

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda